Nana Sudjana tinjau pemadaman kebakaran di TPA Putri Cempo Solo
Solo (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana pada Minggu meninjau upaya pemadaman kebakaran yang terjadi sejak Sabtu (16/9) siang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo di Kota Solo.
"TPA Putri Cempo Solo ini dari lokasi (seluas) 17 hektare yang terbakar hampir dua hektare," kata Nana saat meninjau lokasi kebakaran.
Ia mengatakan bahwa setelah menerima laporan mengenai kebakaran yang terjadi pada Sabtu (16/9) pukul 11.30 WIB di TPA Putri Cempo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung berkoordinasi untuk mengatasi kebakaran di fasilitas penampungan sampah tersebut.
Menurut dia, sebanyak 59 kendaraan pemadam kebakaran dan meriam air telah dioperasikan untuk mengatasi kebakaran di TPA Putri Cempo.
"Selain itu, jumlah personel yang mengamankan cukup banyak, ada 350-an (orang). Ini gabungan (petugas) dari BPBD, termasuk dari Satpol PP pemkot, dan ada juga dari provinsi serta TNI-Polri," katanya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah daerah juga berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam menangani kebakaran di TPA Putri Cempo.
"Harapannya bantuan water bombing (alat pengeboman air) dalam waktu dekat akan dikirim," katanya.
Ia menyampaikan bahwa pemerintah berusaha mempercepat upaya pemadaman kebakaran di fasilitas penanganan sampah tersebut.
"Kami bersyukur di TPA ini kami bikin per blok-blok. Jadi yang sekarang terbakar blok B, kemungkinan merembet ke blok lain tidak akan terjadi," katanya.
Pemerintah Kota Surakarta sudah mengantisipasi kemungkinan kebakaran sampah di TPA Putri Cempo berdampak pada kesehatan warga sekitarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta Kristiana Hariyanti berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menyediakan dua ambulans guna mendukung pelayanan kesehatan bagi warga di sekitar tempat penampungan sampah.
"Dinas Kesehatan juga menyiapkan masker dan oksigen untuk masyarakat sekitar. Selain itu, yang diperlukan pemeriksaan dini kalau ada keluhan," katanya.
"TPA Putri Cempo Solo ini dari lokasi (seluas) 17 hektare yang terbakar hampir dua hektare," kata Nana saat meninjau lokasi kebakaran.
Ia mengatakan bahwa setelah menerima laporan mengenai kebakaran yang terjadi pada Sabtu (16/9) pukul 11.30 WIB di TPA Putri Cempo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung berkoordinasi untuk mengatasi kebakaran di fasilitas penampungan sampah tersebut.
Menurut dia, sebanyak 59 kendaraan pemadam kebakaran dan meriam air telah dioperasikan untuk mengatasi kebakaran di TPA Putri Cempo.
"Selain itu, jumlah personel yang mengamankan cukup banyak, ada 350-an (orang). Ini gabungan (petugas) dari BPBD, termasuk dari Satpol PP pemkot, dan ada juga dari provinsi serta TNI-Polri," katanya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah daerah juga berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam menangani kebakaran di TPA Putri Cempo.
"Harapannya bantuan water bombing (alat pengeboman air) dalam waktu dekat akan dikirim," katanya.
Ia menyampaikan bahwa pemerintah berusaha mempercepat upaya pemadaman kebakaran di fasilitas penanganan sampah tersebut.
"Kami bersyukur di TPA ini kami bikin per blok-blok. Jadi yang sekarang terbakar blok B, kemungkinan merembet ke blok lain tidak akan terjadi," katanya.
Pemerintah Kota Surakarta sudah mengantisipasi kemungkinan kebakaran sampah di TPA Putri Cempo berdampak pada kesehatan warga sekitarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta Kristiana Hariyanti berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menyediakan dua ambulans guna mendukung pelayanan kesehatan bagi warga di sekitar tempat penampungan sampah.
"Dinas Kesehatan juga menyiapkan masker dan oksigen untuk masyarakat sekitar. Selain itu, yang diperlukan pemeriksaan dini kalau ada keluhan," katanya.