Temanggung (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menggelar Java International Festival Temanggung (Jifest) 2023 sebagai upaya membangkitkan kesenian di daerah itu pascapandemi COVID-19.
"Jifest 2023 yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung ini sebagai salah satu langkah dalam perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kekayaan potensi kebudayaan sekaligus sebagai upaya pemajuan kebudayaan " katanya Koordinator Acara Jifest 2023 Suroyo di Temanggung, Rabu.
Ia mengharapkan kegiatan kesenian ini dapat membuat Temanggung lebih dikenal dengan budaya yang dimilikinya.
"Tindak lanjut dari festival ini adalah kesenian yang ada di Temanggung memiliki kualitas lebih baik dan mampu bersaing sehingga diharapkan bisa membawa nama baik Temanggung," katanya.
Jifest diselenggarakan pada 25-27 Agustus 2023 di Alun-Alun Temanggung dengan menampilkan sejumlah grup kesenian, baik dari Temanggung maupun dari beberapa daerah lain.
"Bahkan juga menghadirkan beberapa seniman dari Ekuador dan Jepang yang akan berkolaborasi dengan seniman Temanggung maupun Yogyakarta," katanya.
Ia menyampaikan secara keseluruhan pergelaran kesenian selama tiga hari tersebut akan menampilkan sebanyak 21 kelompok seni dengan melibatkan 450 seniman.
Suroyo yang juga bintara staf Kodim 0706/Temanggung itu, menjelaskan Jifest 2023 menampilkan tari tradisional dari kelompok kesenian di Temanggung, seperti jaran kepang, bangilun, warokan, topeng ireng, dan kubro siswo.
Kelompok kesenian dari luar daerah itu, antara lain menampilkan tari soreng (Kabupaten Magelang), dolalak (Purworejo), lengger (Cilacap dan Wonosobo), dan kolaborasi teater Sanggar Art Turah Solo.
Baca juga: Disbudpar Semarang optimistis Kota Lama jadi tujuan wisata favorit di Jateng