Perupa Hani Santana pamerkan 16 karya seni lukis di Cilacap
Cilacap (ANTARA) - Salah seorang perupa asal Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Hani Santana memamerkan 16 lukisannya melalui pameran tunggal yang diinisiasi Paragraf Coffee and Eatery Cilacap, pada 17-18 Agustus 2023.
Dalam keterangan pers di Cilacap, Jumat, Hani Santana mengatakan pameran tunggal itu dibuka oleh Chairman Ethos Group Mukit Hendrayatno yang secara kebetulan mengoleksi salah satu lukisan yang turut dipamerkan di ajang tersebut. Setiap karya lukis yang dipamerkan itu memiliki makna dan cerita tersendiri.
"Seperti lukisan yang dikoleksi Mas Mukit bercerita tentang bunga bugenvil dari Obidos, Portugal. Dengan mengandung makna bunga yang keras, namun, adaptif seperti jati diri dari pelukisnya," kata Hani Santana menjelaskan.
Pameran tunggal tersebut juga diisi dengan diskusi tentang seni sebagai ekspresi karya generasi muda Cilacap yang harus percaya diri untuk mendorong karyanya hingga kancah nasional. Hani Santana mengajak generasi muda untuk bisa berkarya di bidang seni rupa dengan konsisten dan terus bersemangat untuk mempelajari seni.
"Saya juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan kepada saya dalam berkarya," kata Hani Santana.
Inisiator pameran Romi Jabran mengatakan kegiatan tersebut merupakan sebuah bentuk apresiasi terhadap karya seni rupa yang lahir dari pelukis asal Cilacap, yakni Hani Santana yang telah berkiprah hingga kancah nasional. Menurut dia, Hani hingga saat ini telah banyak menggelar pameran tunggal di berbagai daerah seperti Yogyakarta dan Bali.
"Kali ini, kita gelar di tanah kelahirannya. Apalagi saya lihat karya-karya Mbak Hani sudah cukup dikenal di dunia seni rupa Indonesia," kata Romi, yang juga pemilik Paragraf Coffee and Eatery Cilacap.
Dalam kesempatan terpisah, Chairman Ethos Group Mukit Hendrayatno mengaku sangat terkesan terhadap karya-karya seni lukis Hani Santana.
Bahkan, dia pun tertarik untuk mengoleksi salah satu lukisan tentang bunga bugenvil karena karya lukis Hani itu sangat indah dan mengandung makna cukup dalam. Oleh karena itu, kata dia, Hani Santana bisa menjadi contoh bagi pelukis-pelukis muda di Cilacap.
Baca juga: "Nyantrik", film yang menjembatani generasi muda dan seni tradisi
Dalam keterangan pers di Cilacap, Jumat, Hani Santana mengatakan pameran tunggal itu dibuka oleh Chairman Ethos Group Mukit Hendrayatno yang secara kebetulan mengoleksi salah satu lukisan yang turut dipamerkan di ajang tersebut. Setiap karya lukis yang dipamerkan itu memiliki makna dan cerita tersendiri.
"Seperti lukisan yang dikoleksi Mas Mukit bercerita tentang bunga bugenvil dari Obidos, Portugal. Dengan mengandung makna bunga yang keras, namun, adaptif seperti jati diri dari pelukisnya," kata Hani Santana menjelaskan.
Pameran tunggal tersebut juga diisi dengan diskusi tentang seni sebagai ekspresi karya generasi muda Cilacap yang harus percaya diri untuk mendorong karyanya hingga kancah nasional. Hani Santana mengajak generasi muda untuk bisa berkarya di bidang seni rupa dengan konsisten dan terus bersemangat untuk mempelajari seni.
"Saya juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan kepada saya dalam berkarya," kata Hani Santana.
Inisiator pameran Romi Jabran mengatakan kegiatan tersebut merupakan sebuah bentuk apresiasi terhadap karya seni rupa yang lahir dari pelukis asal Cilacap, yakni Hani Santana yang telah berkiprah hingga kancah nasional. Menurut dia, Hani hingga saat ini telah banyak menggelar pameran tunggal di berbagai daerah seperti Yogyakarta dan Bali.
"Kali ini, kita gelar di tanah kelahirannya. Apalagi saya lihat karya-karya Mbak Hani sudah cukup dikenal di dunia seni rupa Indonesia," kata Romi, yang juga pemilik Paragraf Coffee and Eatery Cilacap.
Dalam kesempatan terpisah, Chairman Ethos Group Mukit Hendrayatno mengaku sangat terkesan terhadap karya-karya seni lukis Hani Santana.
Bahkan, dia pun tertarik untuk mengoleksi salah satu lukisan tentang bunga bugenvil karena karya lukis Hani itu sangat indah dan mengandung makna cukup dalam. Oleh karena itu, kata dia, Hani Santana bisa menjadi contoh bagi pelukis-pelukis muda di Cilacap.
Baca juga: "Nyantrik", film yang menjembatani generasi muda dan seni tradisi