Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ikut terlibat pada penyelesaian masalah kependudukan di Solo, salah satunya melalui Sosialisasi Pemantapan Lima Nilai Anak dan Pencegahan Pekerjaan Terburuk Anak yang diselenggarakan di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari.
"Kami memilih Gilingan karena masyarakat setempat memiliki kompleksitas permasalahan kependudukan salah satunya terkait adanya anak yang bekerja di wilayah pekerjaan terburuk bagi anak (PBTA)," kata Ketua Tim Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan dan Gender (PPKG) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS Rina Herlina Haryanti di Solo, Senin.
Pegiat Gender dan Anak dari PPKG LPPM UNS ini mengharapkan dengan menyinergikan pengetahuan tentang pencegahan pekerjaan terburuk bagi anak melalui pemantapan nilai anak, mereka mendapat perlindungan dari segala eksploitasi, kekerasan, dan diskriminasi.
"Ada lima nilai anak yang harus dipahami oleh masyarakat, yaitu nilai religiusitas, nilai budaya, nilai sosial, nilai psikologis, dan nilai ekonomi. Sayangnya nilai ekonomi yang menganggap anak sebagai investasi ekonomi masih melekat paling banyak di masyarakat," katanya.
Kondisi itulah yang menurutnya dapat memicu anak dieksploitasi sehingga berada dalam empat ranah pekerja terburuk anak yang meliputi tambang, bahan kimia, jalanan, dan pelacuran.
Pada kegiatan tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Surakarta. Kegiatan dikemas dalam Solusi Strategis Penanggulangan Masalah Kependudukan di Kelurahan Gilingan.
"Kegiatan ini juga merupakan Implementasi dari Inovasi Prolinda Perak Kencana untuk mewujudkan dan mengembangkan Kelurahan Gilingan sebagai Kelurahan Layak Anak," katanya.
Ia berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat memperkuat pengetahuan masyarakat tentang nilai anak dan perlindungan khusus anak.
"Pada akhirnya dapat memberi masukan dalam rangka perencanaan dan evaluasi atas pengembangan kelurahan layak anak di Kelurahan Gilingan," katanya.