Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyebut perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) mampu mencegah penularan tuberkulosis (TBC) antarmanusia.
Perwakilan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Paru FK UNS Diana Widyasanti di Solo, Rabu mengatakan beberapa PHBS yang dapat diterapkan di antaranya olahraga secara teratur, minum obat secara lengkap dan teratur, tidak merokok, serta menjaga agar ventilasi udara tetap baik.
"Selain itu juga makan makanan bergizi, tutup mulut saat batuk dan bersin sesuai dengan etika batuk, dan tidak meludah sembarangan," katanya.
Ia mengatakan TBC bukan merupakan penyakit keturunan. Bahkan siapa saja bisa terserang TBC termasuk anak-anak.
"TBC terutama menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ lain seperti kelenjar getah bening, selaput otak, usus, ginjal, tulang, kulit. Meski termasuk penyakit yang tergolong berat, namun TBC dapat disembuhkan," katanya.
Menurut dia, penularan dapat terjadi melalui udara dari pasien TBC ke orang di sekitar.
"Baik melalui percikan ludah saat berbicara, batuk, bersin, tertawa tanpa menutup mulut, hidung, menggunakan masker. Selain itu, kuman TBC dapat bertahan di udara selama beberapa jam terutama di tempat lembab dan gelap," katanya.
Ia mengatakan pasien TBC aktif dapat menularkan pada 10-15 orang di sekelilingnya setiap tahun.
Untuk gejala TBC yang dapat diketahui, di antaranya batuk terus-menerus lebih dari tiga minggu, dahak dapat bercampur darah, demam meriang, dan nyeri dada.
"Selain itu, seseorang berkeringat tanpa sebab terutama sore dan malam hari, berat badan serta nafsu makan turun, maka kita harus waspada. Jika ada gejala seperti itu silahkan langsung ke pusat kesehatan, pengobatan TBC tidak berbayar karena ditanggung oleh pemerintah," katanya.
Baca juga: Begini bahayanya jika TBC tidak segera ditangani
Baca juga: Begini bahayanya jika TBC tidak segera ditangani