Petani Boyolali panen cabai, dukung gerakan pengendalian inflasi pangan
Boyolali (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Kabupaten Boyolali dan petani melaksanakan panen cabai di Desa Tlogolele Kecamatan Selo, Kabupaten setempat, Jawa Tengah, dalam rangka mendukung program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Pada acara panen cabai tersebut dihadiri oleh Bupati Boyolali M. Said Hidayat, Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan, dan Kepala Perwakilan BI Surakarta Nugroho Joko Prastowo, berlangsung di kawasan pertanian Desa Tlogolele, Selo, Boyolali, Rabu.
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali Bambang Jiyanto menjelaskan total standing crop di Kabupaten Boyolali untuk tanaman cabai keriting seluas 982 hektare dan cabai rawit 1.282 hektare dengan umur tanaman yang bervariasi.
Sedangkan, tanaman cabai rawit khusus Kecamatan Selo, dengan lahan seluas 55 hektare, antara lain di Desa Tlogolele, Klakah, dan Jeruk. Kemudian untuk cabai keriting luas lahan 229 hektare tersebar di Sembilan desa, kecuali Samiran.
Kepala Perwakilan BI Surakarta Nugroho Joko Pratowo menyampaikan besarnya inflasi pada tahun lalu membuat Bank Indonesia mencanangkan GNPIP pada 2022. Dengan adanya kegiatan ini, maka siklus inflasi yang biasanya terjadi menjelang puasa dan Lebaran dapat teratasi.
"Kami berharap nanti harga stabil. Jadi stabil itu, nyaman buat konsumen dan petani. Jadi ini, merupakan upaya kami di Bank Indonesia dan seluruh pihak terkait dari Pemkab Boyolali untuk kesinambungan, ketersediaan suplai bahan pangan termasuk cabai yang biasanya menjadi sumber inflasi di banyak wilayah," katanya.
Selain kegiatan panen cabai bersama, BI Surakarta juga memberikan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa sarana dan prasarana budidaya cabai kepada Klaster Cabai Capsinum yang dibentuk oleh Dispertan Kabupaten Boyolali dengan luas total 471 hektare dan beranggotakan 10 Kecamatan yakni Teras, Mojosongo, Cepogo, Selo, Tamansari, Gladagsari, Musuk, Karanggede, Banyudono, dan Boyolali Kota.
Bupati Boyolali M Said Hidayat mengapresiasi kegiatan yang panen cabai bersama di Tlogolele. Pihaknya menilai kerja sama ini merupakan langkah bersama dari Bank Indonesia dan masyarakat dalam memberikan peran aktif dalam membangun Kabupaten Boyolali.
"Kami berdoa dengan gerak bersama para petani mampu menghadirkan dan menghasilkan panen utamanya khususnya cabai di Kabupaten Boyolali dalam upaya untuk mengendalikan inflasi khusus di daerah ini," katanya.
Pada acara panen cabai tersebut dihadiri oleh Bupati Boyolali M. Said Hidayat, Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan, dan Kepala Perwakilan BI Surakarta Nugroho Joko Prastowo, berlangsung di kawasan pertanian Desa Tlogolele, Selo, Boyolali, Rabu.
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali Bambang Jiyanto menjelaskan total standing crop di Kabupaten Boyolali untuk tanaman cabai keriting seluas 982 hektare dan cabai rawit 1.282 hektare dengan umur tanaman yang bervariasi.
Sedangkan, tanaman cabai rawit khusus Kecamatan Selo, dengan lahan seluas 55 hektare, antara lain di Desa Tlogolele, Klakah, dan Jeruk. Kemudian untuk cabai keriting luas lahan 229 hektare tersebar di Sembilan desa, kecuali Samiran.
Kepala Perwakilan BI Surakarta Nugroho Joko Pratowo menyampaikan besarnya inflasi pada tahun lalu membuat Bank Indonesia mencanangkan GNPIP pada 2022. Dengan adanya kegiatan ini, maka siklus inflasi yang biasanya terjadi menjelang puasa dan Lebaran dapat teratasi.
"Kami berharap nanti harga stabil. Jadi stabil itu, nyaman buat konsumen dan petani. Jadi ini, merupakan upaya kami di Bank Indonesia dan seluruh pihak terkait dari Pemkab Boyolali untuk kesinambungan, ketersediaan suplai bahan pangan termasuk cabai yang biasanya menjadi sumber inflasi di banyak wilayah," katanya.
Selain kegiatan panen cabai bersama, BI Surakarta juga memberikan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa sarana dan prasarana budidaya cabai kepada Klaster Cabai Capsinum yang dibentuk oleh Dispertan Kabupaten Boyolali dengan luas total 471 hektare dan beranggotakan 10 Kecamatan yakni Teras, Mojosongo, Cepogo, Selo, Tamansari, Gladagsari, Musuk, Karanggede, Banyudono, dan Boyolali Kota.
Bupati Boyolali M Said Hidayat mengapresiasi kegiatan yang panen cabai bersama di Tlogolele. Pihaknya menilai kerja sama ini merupakan langkah bersama dari Bank Indonesia dan masyarakat dalam memberikan peran aktif dalam membangun Kabupaten Boyolali.
"Kami berdoa dengan gerak bersama para petani mampu menghadirkan dan menghasilkan panen utamanya khususnya cabai di Kabupaten Boyolali dalam upaya untuk mengendalikan inflasi khusus di daerah ini," katanya.