Perwira Kilang Cilacap kenalkan teknologi metaverse di forum Pertamina Digital
Operator bisa berlatih tanpa menyentuh alat secara langsung dan merasakan sensasi yang sama di dunia nyata
Cilacap (ANTARA) - Perwira Kilang Cilacap turut ambil bagian dalam forum Pertamina Digital (Mita) Summit 2022 di Surabaya, Jawa Timur, Senin-Kamis (14–17/11).
Kegiatan tersebut merupakan ajang bergengsi komunitas digital Pertamina Groups yang diikuti tim terpilih yang sebelumnya lolos seleksi ketat penjurian.
Di forum ini, tim Digital Refinery Center (DRC) Cilacap mengusung tema "Robotic Process Automation (RPA) and Power Business Intelligence (BI) become Virtual Reality Refinery". Sebuah inovasi yang mengalihkan peralatan kerja di area kilang ke dalam dunia maya melalui perangkat Virtual Reality (VR).
Ketua Tim DRC Yustinus Maria mengatakan teknologi metaverse berawal dari ide melatih kemampuan operator sesuai standar dan ketentuan Sistem Tata Kerja Perusahaan (STKP), dengan tetap meminimalisasi risiko kegagalan operasi.
"Kilang Cilacap beroperasi 24 jam. Tentu mustahil kami menyela operasional kilang untuk latihan operator," jelasnya.
Dari kondisi inilah, kata dia, pihaknya mengoptimalkan teknologi VR melalui tampilan konten yang dapat melatih maupun menguji operator dalam mengoperasikan kilang.
"Operator bisa berlatih tanpa menyentuh alat secara langsung dan merasakan sensasi yang sama di dunia nyata namun tetap sesuai tahapan STKP melalui VR," kata Yustinus.
Lebih lanjut, dia mengatakan pemanfaatan teknologi metaverse sangat menguntungkan karena menghilangkan risiko gangguan operasional akibat simulasi STKP dan meniadakan risiko kerusakan peralatan karena kesalahan tahapan STKP.
"Selain itu, menjadi percepatan peningkatan skill operator kilang dengan pelatihan virtual serta menampilkan data aktual dashboard historical maintenance terkait equipment yang dapat tampil update sesuai kondisi dalam kilang," katanya.
Dari sisi profit, kata dia, proyek metaverse menghemat hingga Rp9,7 miliar dibandingkan pelaksanaan secara nyata di lokasi.
Baca juga: Uji kesigapan penanganan keadaan darurat, Pertamina Cilacap gelar "Major Emergency Drill"
"Tidak hanya itu, proyek ini menekan potensi kegagalan operasi khususnya pada unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang memberikan margin senilai lebih dari Rp46 miliar," katanya.
Ia mengatakan ide metaverse ini berhasil mencuri perhatian dewan juri, sehingga DRC masuk 20 tim terpilih mengikuti Mita Summit di Hotel Double Tree Surabaya.
"Kami sangat bangga. Dari 93 ide inovasi seluruh Pertamina Groups, hanya 20 tim yang lolos termasuk DRC Cilacap. Di sini kami mendapatkan mentoring secara langsung," kata pekerja dari fungsi Produksi 3 Kilang Cilacap itu.
Hasilnya dari 20 besar, DRC yang juga beranggotakan Endik Dwi Martha Yudha (Produksi 3), Aditya Anung DN (CSR & SMEPP Officer), dan Arfian Mesano (Media Commrel) berhasil lolos Top 10 untuk kemudian diambil 5 besar.
"Meski belum berhasil menembus 5 besar, kami sangat senang sampai di titik ini. Membawa inovasi metaverse kilang Cilacap yang bisa direplikasi di unit operasi seluruh kilang di Indonesia," kata Yustinus.
Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi mengaku bangga atas seluruh kreasi dan inovasi para peserta sebagai modal penting untuk kemajuan Pertamina.
"Saya bangga dari 93 menjadi 20 tim, lalu 10 besar dan diambil 5 besar. Semuanya merupakan karya luar biasa. Tahun depan harus lebih menantang lagi dengan tema transisi energi, persiapkan dari sekarang," kata Dedi yang juga menjadi salah satu juri Mita Summit 2022.
Dalam kesempatan terpisah, Area Manager Communication, Relations, and CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap Cecep Supriyatna mengapresiasi kontribusi tim DRC pada ajang Mita Summit 2022.
"Kami sampaikan terima kasih atas pencapaian tim DRC. Selain membawa nama Kilang Cilacap juga menjadi wujud nyata semangat nasionalisme anak bangsa yang berkarya di PT KPI RU IV Cilacap, kilang terbesar dan paling strategis di Indonesia," katanya.
Baca juga: Pertamina Cilacap berikan pelatihan Las Listrik Level Tertinggi bagi 20 Pemuda
Baca juga: Ini cara Perwira Kilang Cilacap berikan edukasi kepada pelajar
Kegiatan tersebut merupakan ajang bergengsi komunitas digital Pertamina Groups yang diikuti tim terpilih yang sebelumnya lolos seleksi ketat penjurian.
Di forum ini, tim Digital Refinery Center (DRC) Cilacap mengusung tema "Robotic Process Automation (RPA) and Power Business Intelligence (BI) become Virtual Reality Refinery". Sebuah inovasi yang mengalihkan peralatan kerja di area kilang ke dalam dunia maya melalui perangkat Virtual Reality (VR).
Ketua Tim DRC Yustinus Maria mengatakan teknologi metaverse berawal dari ide melatih kemampuan operator sesuai standar dan ketentuan Sistem Tata Kerja Perusahaan (STKP), dengan tetap meminimalisasi risiko kegagalan operasi.
"Kilang Cilacap beroperasi 24 jam. Tentu mustahil kami menyela operasional kilang untuk latihan operator," jelasnya.
Dari kondisi inilah, kata dia, pihaknya mengoptimalkan teknologi VR melalui tampilan konten yang dapat melatih maupun menguji operator dalam mengoperasikan kilang.
"Operator bisa berlatih tanpa menyentuh alat secara langsung dan merasakan sensasi yang sama di dunia nyata namun tetap sesuai tahapan STKP melalui VR," kata Yustinus.
Lebih lanjut, dia mengatakan pemanfaatan teknologi metaverse sangat menguntungkan karena menghilangkan risiko gangguan operasional akibat simulasi STKP dan meniadakan risiko kerusakan peralatan karena kesalahan tahapan STKP.
"Selain itu, menjadi percepatan peningkatan skill operator kilang dengan pelatihan virtual serta menampilkan data aktual dashboard historical maintenance terkait equipment yang dapat tampil update sesuai kondisi dalam kilang," katanya.
Dari sisi profit, kata dia, proyek metaverse menghemat hingga Rp9,7 miliar dibandingkan pelaksanaan secara nyata di lokasi.
Baca juga: Uji kesigapan penanganan keadaan darurat, Pertamina Cilacap gelar "Major Emergency Drill"
"Tidak hanya itu, proyek ini menekan potensi kegagalan operasi khususnya pada unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang memberikan margin senilai lebih dari Rp46 miliar," katanya.
Ia mengatakan ide metaverse ini berhasil mencuri perhatian dewan juri, sehingga DRC masuk 20 tim terpilih mengikuti Mita Summit di Hotel Double Tree Surabaya.
"Kami sangat bangga. Dari 93 ide inovasi seluruh Pertamina Groups, hanya 20 tim yang lolos termasuk DRC Cilacap. Di sini kami mendapatkan mentoring secara langsung," kata pekerja dari fungsi Produksi 3 Kilang Cilacap itu.
Hasilnya dari 20 besar, DRC yang juga beranggotakan Endik Dwi Martha Yudha (Produksi 3), Aditya Anung DN (CSR & SMEPP Officer), dan Arfian Mesano (Media Commrel) berhasil lolos Top 10 untuk kemudian diambil 5 besar.
"Meski belum berhasil menembus 5 besar, kami sangat senang sampai di titik ini. Membawa inovasi metaverse kilang Cilacap yang bisa direplikasi di unit operasi seluruh kilang di Indonesia," kata Yustinus.
Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi mengaku bangga atas seluruh kreasi dan inovasi para peserta sebagai modal penting untuk kemajuan Pertamina.
"Saya bangga dari 93 menjadi 20 tim, lalu 10 besar dan diambil 5 besar. Semuanya merupakan karya luar biasa. Tahun depan harus lebih menantang lagi dengan tema transisi energi, persiapkan dari sekarang," kata Dedi yang juga menjadi salah satu juri Mita Summit 2022.
Dalam kesempatan terpisah, Area Manager Communication, Relations, and CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap Cecep Supriyatna mengapresiasi kontribusi tim DRC pada ajang Mita Summit 2022.
"Kami sampaikan terima kasih atas pencapaian tim DRC. Selain membawa nama Kilang Cilacap juga menjadi wujud nyata semangat nasionalisme anak bangsa yang berkarya di PT KPI RU IV Cilacap, kilang terbesar dan paling strategis di Indonesia," katanya.
Baca juga: Pertamina Cilacap berikan pelatihan Las Listrik Level Tertinggi bagi 20 Pemuda
Baca juga: Ini cara Perwira Kilang Cilacap berikan edukasi kepada pelajar