Semarang (ANTARA) - OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY turut mendorong pertumbuhan BPR/S salah satunya dengan berkolaborasi, apalagi penyaluran kredit BPR/S di Jateng sudah di atas target nasional yang ditetapkan.
"Penyaluran kredit BPR/S kepada UMKM di Jawa Tengah juga mendominasi porsi penyaluran kredit sebesar 59,13 persen atau sudah di atas target Nasional yang menetapkan angka 30 persen," kata Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY Aman Santosa.
Hal tersebut disampaikan Aman pada acara seminar bertajuk Menuju Kolaborasi BPR Maju Bersama, Tumbuh Bersama yang diselenggarakan Perbarindo Jawa Tengah bersama Paguyuban Pemegang Saham dan Komisaris, di Semarang, Jumat.
Aman Santosa menyampaikan bahwa OJK memahami tantangan yang dihadapi industri BPR/S cukup beragam dan di antaranya berasal dari tantangan eksternal yang mencakup dinamika ekonomi dunia dan nasional, persaingan usaha dengan industri keuangan lain pada segmen mikro kecil dan menengah.
Selain itu tantangan struktural yang berasal dari kegiatan usaha BPR/S seperti permodalan, tata kelola, infrastruktur, dan tuntutan sumbangsih BPR/S bagi perekonomian wilayah juga turut serta dalam menambah tantangan Industri.
Baca juga: OJK KR 3 peroleh apresiasi kelola gedung cagar budaya
Untuk itu OJK akan meningkatkan aspek koordinasi dengan lembaga terkait harmonisasi peraturan perundang-undangan (contohnya penguatan perizinan sistem pembayaran), kuantitas dan kualitas pengawas, kebutuhan TI yang dapat mendukung pengawasan, serta pengaturan ke depan yang lebih agile serta bersifat principle based khususnya terkait perizinan dan produk layanan.
Namun di tengah tantangan tersebut, Aman mengapresiasi kinerja BPR/S di Jawa Tengah, dimana kinerja BPR/S di Jawa Tengah yang mengalami pertumbuhan secara year on year kredit sebesar 13 persen, pertumbuhan aset sebesar 14 persen, hingga pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 15,06 persen, yang seluruh angka pertumbuhan tersebut berada di atas angka nasional.
Selain itu, porsi penyaluran kredit BPR/S untuk kebutuhan produktif sebesar 69,02 persen dan hal tersebut menandakan penyaluran kredit kepada masyarakat akan semakin memberi sumbangsih multiplier effect yang lebih besar pada perekonomian.
Ketua Perbarindo Jawa Tengah Dadi Sumarsana menyampaikan kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen dan dukungan terhadap kebijakan yang dilakukan OJK khususnya terkait dengan peningkatan dan pengembangan BPR/S di Jawa Tengah.
"Di sisi lain, apresiasi kami sampaikan juga kepada OJK dimana di tengah gempuran tantangan baik dari eksternal maupun internal terlebih efek pandemi yang beberapa waktu menghantui, berkat peran aktif dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan OJK BPR/S di Jawa Tengah dalam kondisi yang baik dan meningkat. Ke depan kami berharap OJK senantiasa bersinergi dengan IJK khususnya dengan BPR/S, sehingga dapat mewujudkan iklim industri keuangan yang kuat dan berkesinambungan khususnya di Jateng," katanya.
Baca juga: OJK: Kinerja intermediasi jaga pertumbuhan perekonomian nasional
Baca juga: OJK bersama "stakeholder" gelar "entrepreneur class" UMKM