Pabrik tas terbakar, BPBD Kudus lakukan pemadaman
Kudus (ANTARA) - Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah memadamkan kebakaran pabrik tas di Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kamis, sekitar pukul 15.20 WIB yang dugaan penyebabnya korsleting listrik.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus Munaji menjelaskan kronologi temuan kejadian itu yang berawal seorang pekerja membuka pintu gerbang dari luar karena ada asap yang mengepul.
Kemudian saksi tersebut meminta bantuan tetangga serta menghubungi tim pemadam kebakaran.
Sekitar pukul 15.30 WIB, tim pemadam kebakaran BPBD Kudus melakukan upaya pemadaman serta membantu evakuasi barang-barang berharga yang masih bisa diselamatkan.
Api berhasil dijinakkan sekitar pukul 16.00 WIB dilanjutkan pendinginan untuk memastikan tidak ada lagi bara api yang muncul.
Kerugian dalam kejadian itu ditaksir Rp394 juta. Semua peralatan produksi, seperti mesin jahit, mesin wolsum obras, serta bahan tas siap produksi beserta atap bangunan, ludes terbakar api.
Bejo Slamet, salah satu pekerja, membenarkan penyebab kebakaran diduga korsleting listrik. Saat dirinya masuk ke tempat produksi sudah muncul api dari jaringan listrik.
"Saat itu, kwh meter listrik jepret atau jeglek (anjlok), namun saat dilihat ke dalam tempat produksi sudah muncul api," ujarnya.
Meskipun sudah ada upaya mengevakuasi barang dari dalam pabrik, kata dia, masih banyak barang tidak terselamatkan karena api cepat membakar.
Camat Jati Fiza Akbar menambahkan dalam peristiwa kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa, karena mayoritas pekerja tengah berada di gudang bahan baku pembuatan tas.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus Munaji menjelaskan kronologi temuan kejadian itu yang berawal seorang pekerja membuka pintu gerbang dari luar karena ada asap yang mengepul.
Kemudian saksi tersebut meminta bantuan tetangga serta menghubungi tim pemadam kebakaran.
Sekitar pukul 15.30 WIB, tim pemadam kebakaran BPBD Kudus melakukan upaya pemadaman serta membantu evakuasi barang-barang berharga yang masih bisa diselamatkan.
Api berhasil dijinakkan sekitar pukul 16.00 WIB dilanjutkan pendinginan untuk memastikan tidak ada lagi bara api yang muncul.
Kerugian dalam kejadian itu ditaksir Rp394 juta. Semua peralatan produksi, seperti mesin jahit, mesin wolsum obras, serta bahan tas siap produksi beserta atap bangunan, ludes terbakar api.
Bejo Slamet, salah satu pekerja, membenarkan penyebab kebakaran diduga korsleting listrik. Saat dirinya masuk ke tempat produksi sudah muncul api dari jaringan listrik.
"Saat itu, kwh meter listrik jepret atau jeglek (anjlok), namun saat dilihat ke dalam tempat produksi sudah muncul api," ujarnya.
Meskipun sudah ada upaya mengevakuasi barang dari dalam pabrik, kata dia, masih banyak barang tidak terselamatkan karena api cepat membakar.
Camat Jati Fiza Akbar menambahkan dalam peristiwa kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa, karena mayoritas pekerja tengah berada di gudang bahan baku pembuatan tas.