Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersinergi dalam upaya pencegahan serta penegakan hukum persaingan usaha termasuk koordinasi pengawasan kemitraan.
"Hal itu karena Jateng termasuk provinsi dengan persaingan indeks usaha sangat besar, di atas rata-rata nasional," kata Ketua KPPU RI Ukay Karyadi saat menyampaikan sambutan sekaligus menandatangani Nota Kesepakatan dan Rencana Kerja antara Pemprov Jateng dan KPPU RI di Semarang, Jumat.
Ia berharap melalui sinergi yang akan berjalan selama 5 tahun ke depan itu dapat meningkatkan indeks persaingan usaha di Jawa Tengah yang sudah baik menjadi lebih baik.
"Ini penting agar pelaku usaha bisa ada iklim usaha yang sehat. Kalau iklimnya sehat, 'kan inovasi akan tumbuh dan berkembang," ujarnya.
Baca juga: Bank Jateng dorong kredit usaha rakyat lewat UVO
Menurut dia, terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat akan memacu para pelaku usaha kecil dan menengah tumbuh lebih cepat dan baik.
"Bisa tumbuh tanpa harus pasarnya dirusak oleh pelaku usaha yang dominan. Kalau semuanya sehat, 'kan semua bisa tumbuh dan berkembang," katanya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berharap sinergi ini membantu pemerintahannya mengedukasi masyarakat, terutama terkait dengan indikator mana yang boleh dan tidak boleh dalam persaingan usaha.
"Bagaimana regulasi, tata cara, legalisasi, dan prosedur yang benar sehingga semua akan mendapatkan lapangan permainan yang fair dan tidak ada yang dirugikan," ujarnya.
Baca juga: Ganjar Pranowo dorong usaha rintisan di Jateng mampu bersaing
Setelah tercipta iklim persaingan usaha yang lebih baik, Ganjar sepakat hal ini akan menumbuhkan daya inovasi dari pelaku usaha kecil dan menengah.
"Jadi, semua bisa berjalan. Kami terima kasih karena kemarin Jawa Tengah mendapatkan award terkait ini dan menjadi pemacu kami. Akan tetapi, sekali lagi saya mohonkan, dapat award bukan berarti langsung baik terus lo. Maka, indikator apa yang mesti dikuatkan. Insyaallah, Jawa Tengah siap," kata Ganjar. (LHP)