"Jateng sudah mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan terburuk akibat lonjakan Omicron, skenario yang disiapkan sama seperti saat varian delta menyerang pada 2021 lalu," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Senin.
Ganjar meminta tempat-tempat isolasi terpusat disiapkan oleh seluruh rumah sakit termasuk sumber daya manusianya, obat-obatan dan oksigen juga sudah disiapkan.
"Semua persiapan itu sudah kami lakukan, sambil terus mengedukasi masyarakat terkait protokol kesehatan, minimal masker itu wajib dalam setiap aktivitas, seperti di pasar, sekolah dan lainnya," ujarnya.
Baca juga: Menkes: 69 persen korban meninggal COVID-19 belum vaksin lengkap
Baca juga: Begini cara kerja PCR 0+ untuk deteksi Omicron
Khusus untuk sekolah, Ganjar meminta pengawasan dilakukan secara ketat dan meminta laporan diberikan harian serta harus detail.
"Dalam hal terjadi kasus, tutup sekolah itu. Jadi tidak semua di Jateng diterapkan hal yang sama, melainkan kasus per kasus sesuai dengan kondisi daerah masing-masing," katanya.
Ganjar menyebutkan, meski terjadi kenaikan, namun kasus Omicron di Jawa Tengah masih tidak terlalu tinggi dibanding provinsi lain di Jawa-Bali.
Kendati demikian, orang nomor satu di Pemprov Jateng itu meminta semua pihak tetap waspada.
"Karena di Jawa ini rasanya semua kota besar mulai ada peningkatan. Kalau di Jateng hanya Semarang-Solo yang meningkat, tapi secara keseluruhan, Jateng masih paling rendah dibanding Jabar, Jatim, DKI Jakarta dan Bali. Bukan berarti kita 'leha-leha', semuanya tetap siaga. Insyaallah semua kita siapkan," ujar Ganjar.(LHP)