Semarang (ANTARA) -
"Adanya Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) untuk mengidentifikasi kebutuhan, mana-mana kebutuhan prioritas dan CSR ini diarahkan karena lima kabupaten dengan kemiskinan ekstrem yang menjadi prioritas pada 2021," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno di Semarang, Selasa.
Dengan koordinasi antarpihak terkait tersebut, diharapkan program-program pemerintah dan program CSR tidak tumpang tindih, serta bisa lebih fokus, bermanfaat, dan terukur.
Baca juga: Rumdani antarkan Program Ibu Siaga COVID-19 raih Best of The Best Program CSR
Sekda menyebutkan potensi tanggung jawab sosial perusahaan di Jawa Tengah sangat besar sehingga harus ada yang mengoordinasikan untuk menyatukan arah.
Oleh karena itu, Forum TJSLP diharapkan bisa mengidentifikasi berbagai kebutuhan masyarakat, termasuk jumlah dan lokasi sasaran program tanggung jawab sosial perusahaan.
"Seperti pesan dari Pak Wapres RI, di tahun 2021 kita harus mengentaskan lima kabupaten dan kota dengan kemiskinan ekstrem. Mengenai sumber daya dari APBD, saat ini sudah hampir tutup tahun sehingga kalau mengalokasikan anggaran khusus itu sulit. Yang fleksibel adalah dari CSR, ini harapan kita dalam mengakselerasi program-program yang sudah ditetapkan pemerintah," ujarnya.
"Di sisi lain, pemerintah juga membentuk Forum TJSLP yang fungsinya sebagai koordinator karena apabila tidak dikoordinir, maka perusahaan-perusahaan akan berjalan sendiri-sendiri, bahkan tidak sinkron dengan program yang diinginkan pemerintah," katanya.
Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial dan lingkungan, lanjut Sekda, jika hanya mengandalkan APBD dan APBN tidak akan mampu, apalagi menyangkut akselerasi atau percepatan sehingga secara regulasi, amanat tanggung jawab sosial dan lingkungan, perusahaan mempunyai potensi sangat besar.
Baca juga: Semen Gresik raih dua penghargaan prestisius di bidang CSR
Baca juga: PTPN IX raih dua penghargaan TOP CSR Awards 2021