Klaten (ANTARA) - Kerajinan bebek yang terbuat dari bahan limbah akar bambu di Desa Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang sempat menurun pada masa pandemi, kini mulai ada pemesanan dari Belanda.
"Kami September ini mulai ada pemesanan lumayan 1.200 buah kerajinan bebek produksi Klaten ke mancanegara yakni Belanda," kata Supriyanto (45), seorang pengrajin cendera mata bebek, di Desa Jambu Kulon RT 02/RW 10 Ceper, Kabupaten Klaten, Senin.
Menurut Supriyanto, kerajinan bebek sempat berhenti produksi pada masa pandemi sejak Januari hingga Agustus 2021 dan September ini mulai bergerak mendapat orderan dari buyer Jepara dan Yogyakarta yang akan dikirim ke Belanda pada awal Oktober mendatang.
Baca juga: Dekranasda Pekalongan siap fasilitasi pemasaran kerajinan wayang kulit
"Kami mengirim produksi kerajinan bebek limbah akar bambu terakhir pada Desember 2020 sebanyak 10.000 buah ke Belanda, dan kemudian terhenti karena pandemi sejak awal Januari, dan September mulai ada pesanan meski baru 1.200 buah per bulan," kata Supriyanto.
Dia mengatakan karena dampak pandemi sebanyak 20 pengrajin bebek di Desa Jambu Kulon Ceper Klaten banyak yang gulung tikar, dan kini yang bertahan masih sekitar lima pengrajin.
Dia mengatakan kerajinan bebek produksinya banyak dilirik pasar luar negeri karena kualitasnya lebih halus dan menarik dari perkembangan ide kreatif yang mengikuti tren model yang terbaru. Misalnya, kerajinan bebek dengan sepatu ski, bebek dengan sepatu bot dan sebagainya mengikuti kondisi musim di luar negeri.
Harga kerajinan bebek sepatu ski, kata dia, masa pandemi kini ada kenaikan sekitar Rp2.000 hingga Rp3.000 per buah. Sehingga, harga dijual antara Rp17.000/buah hingga Rp34.000/buah barang setengah jadi. Namun, kerajinan bebek hingga finishing dijual antara Rp25.000/buah hingga Rp50.000/buah.
Kerajinan bebek produksinya pesanan dari Jepara sebanyak 300 buah dan kemudian tambah 400 buah sehingga total 700 buah. Sedangkan pesanan asal Yogyakarta sebanyak 500 buah Sehingga, totalnya mencapai 1.200 buah pada bulan ini. Jumlah itu, dengan omzet sekitar Rp30 juta/bulan.
Menyinggung soal bahan baku limbah akar bambu, kata dia, tidak masalah stoknya masih banyak dan dapat dicari di Gunung Kidul Yogyakarta serta Sukoharjo Jateng.
Kendati demikian, pihaknya berharap pandemi terus menurun dan pergerakan ekonomi mulai tumbuh baik khususnya usaha kerajinan maupun produksi UMKM lainnya, sehingga masyarakat kembali beraktivitas normal bisa meningkatkan perekonomiannya.
Baca juga: Asmindo apresiasi Pemprov Jateng buka ekspor kerajinan kayu ke Belgia
Baca juga: Kerajinan pot air manfaatkan limbah botol banyak diminati
Berita Terkait
Pemkab Kudus gagas caping kalo masuk pelajaran demi pelestarian
Sabtu, 27 April 2024 5:18 Wib
Kemensos latih ODHA keterampilan di Kebumen
Jumat, 8 Maret 2024 20:31 Wib
Asmindo optimistis kinerja ekspor mebel meningkat tahun 2024
Sabtu, 20 Januari 2024 7:45 Wib
Puan kunjungi desa kerajinan tembaga Tumang di Boyolali
Kamis, 11 Januari 2024 21:40 Wib
Peminat pelatihan membuat caping kalo di BLK Kudus cukup tinggi
Sabtu, 25 November 2023 6:51 Wib
Disbudpar Kudus berkomitmen lestarikan kerajinan caping kalo
Rabu, 15 November 2023 8:31 Wib
Pemkot Semarang kembangkan batik dengan pewarna alam
Jumat, 27 Oktober 2023 8:24 Wib
Presiden Joko Widodo buka pameran produk kerajinan Inacraft 2023
Rabu, 4 Oktober 2023 9:49 Wib