Purwokerto (ANTARA) - Peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ropiudin mengatakan transformasi menuju energi baru dan terbarukan (EBT) dapat berperan strategis dalam mendukung upaya meningkatkan perekonomian.
"Perlu transformasi menuju energi terbarukan guna mewujudkan ketahanan energi serta kemandirian teknologi energi yang berdampak pada kualitas lingkungan yang bersih dan memberikan dampak peningkatan ekonomi," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Peneliti senior laboratorium teknik sistem termal dan energi terbarukan Unsoed itu menambahkan salah satu hal yang ditekankan Presiden Joko Widodo saat menyampaikan Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI 2021, Senin (16/8) adalah mengenai EBT.
"Hal ini perlu diapresiasi setinggi-tingginya dengan harapan transformasi EBT serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau akan menjadi perubahan penting dalam perekonomian Indonesia," katanya.
Dia menjelaskan bahwa dalam Pidato Kenegaraan tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa transformasi menuju EBT serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau akan menjadi perubahan penting dalam perekonomian.
"Hal tersebut sangat tepat karena energi baru dan terbarukan yang perlu terus dikembangkan secara efektif dan efisien.
Dia menyebutkan ada sejumlah hal yang perlu dilakukan terkait dengan pengembangan energi baru dan terbarukan.
Pertama, kata dia, perlunya regulasi yang mendukung energi baru dan terbarukan serta peningkatan energi terbarukan pada bauran energi.
"Perlu upaya yang makin intensif untuk meningkatkan pemanfaatan EBT dalam bauran energi nasional dengan target sebesar 23 persen pada tahun 2025," katanya.
Kedua, kata dia, perlunya peningkatan riset yang terkait dengan pengembangan teknologi EBT.
Selain itu, kata dia, perlu peningkatan SDM sektor energi dan sertifikasi bidang energi pada pendidikan kejuruan, pendidikan vokasi/sarjana terapan serta pendidikan tinggi lainnya mulai jenjang S-1 hingga S-3.
"Selain itu perlu peningkatan sosialisasi dan edukasi mengenai EBT, sistem informasi terkait energi terbarukan, akses ketersediaan potensi, teknologi hingga edukasi energi," katanya.
Berbagai upaya tersebut, kata dia, diharapkan akan dapat mengakselerasi program transformasi menuju EBT sesuai target yang diharapkan.