Solo (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menyatakan siap berkolaborasi dengan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka terkait pengelolaan kota.
"Kami tadi berdiskusi tentang masa depan, tentang pengelolaan kota yang kita di Partai Gelora juga menawarkan konsep yang kami gunakan, dalam 'tagline' kami berkolaborasi tentunya dengan beliau," katanya saat mengunjungi Gibran di Rumah Dinas Wali Kota Surakarta Loji Gandrung Solo, Sabtu.
Ia mengatakan pada kesempatan tersebut Gibran juga banyak menyampaikan berbagai mimpinya bagaimana membangun Kota Solo ke depan.
"Saya juga menitipkan pesan, berharap dari Kota Solo lahir pesan rekonsiliatif. Dinamika bangsa perlu contoh sesungguhnya agar rakyat bersatu. Solo jadi contoh dinamika politik harus diakhiri. Kami juga menyepakati ke depan akan sering ngobrol," katanya.
Pada kesempatan tersebut, dia menyampaikan selamat atas kemenangan Gibran pada Pilkada 2020 sekaligus mengapresiasi Gibran karena mampu mewakili generasi baru, yakni berhasil menjadi pemimpin sebuah daerah.
"Beliau salah satu wali kota yang paling muda di Indonesia sekarang. Mewakili generasi baru, memimpin sebuah kota yang sangat dikenal, mengambil tagline 'the spirit of Java'. Bahkan menurut saya Solo juga merupakan jiwanya Bangsa Indonesia," katanya.
Baca juga: Partai Gelora, Anis Matta jadi ketua, Fahri Hamzah wakil
Menyinggung soal kemungkinan Gibran akan ditarik ke Partai Gelora, dia mengatakan bahwa pada kesempatan tersebut keduanya tidak membicarakannya.
"Cuma ngobrol saja. Tentu saya titip partai, kami (Partai Gelora) ingin partisipasi di sini," katanya.
Ia juga meminta kepada Gibran untuk menikmati seluruh proses yang ada sehingga bisa mematangkannya sebagai seorang politisi.
"Saya tadi bilang, nikmati saja dulu. Menjadi politisi itu berproses, kemampuan kita mengelola keadaan dinilai oleh rakyat. Saya bilang kita ini generasi baru Indonesia, sisa konflik dari masa lalu sebaiknya generasi kita tidak perlu mewarisi itu. Intinya kan membangun bangsa, kadang friksi berasal dari ideologi yang tidak rasional. Mudah-mudahan mulai dari Solo friksi dikurangi," katanya.
Sementara itu, terkait kunjungan tersebut, Gibran mengatakan tidak ada pembicaraan serius yang dibahas.
"Cuma ngopi saja, 'nggak' ada pembicaraan politik, 'nggak' ada pembicaraan serius. Namanya menjalin silaturahmi," katanya.
Saat dimintai tanggapan atas sikap mantan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang terkenal kritis ini, Gibran mengaku sikap tersebut justru dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia.
"Pak Fahri memang kritis, beliau kasih masukan yang baik. Biar bagaimanapun beliau saya anggap sebagai 'role model'," katanya.
Baca juga: Anis Matta dan Fahri Hamzah dirikan partai baru, bukan Garbi
Baca juga: Gibran kejar revitalisasi pasar tradisional Solo
Berita Terkait
Fahri, wisudawan terbaik TI USM, langsung kerja di Kementerian ATR/BPN
Kamis, 11 Mei 2023 13:33 Wib
KPK dalami peran Azis Syamsuddin dan Fahri Hamzah dalam perkara Edhy Prabowo
Rabu, 16 Juni 2021 13:49 Wib
Usai terima Bintang Mahaputrera, Fahri Hamzah: Saatnya pelihara persatuan
Kamis, 13 Agustus 2020 11:48 Wib
Ayah Fahri Hamzah wafat
Kamis, 23 Juli 2020 13:24 Wib
Partai Gelora, Anis Matta jadi ketua, Fahri Hamzah wakil
Minggu, 10 November 2019 15:30 Wib
Ini analisis Fahri mengapa Jokowi setujui revisi UU KPK
Selasa, 17 September 2019 16:54 Wib
Anis Matta dan Fahri Hamzah dirikan partai baru, bukan Garbi
Selasa, 10 September 2019 11:26 Wib
Soal rektor asing, Menristekdikti: Saya yakin ini jalan keluar terbaik
Jumat, 2 Agustus 2019 14:20 Wib