Magelang (ANTARA) - Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan ketangguhan masyarakat dalam kebencanaan menjadi modal utama dalam menghadapi bencana di suatu wilayah.
"Penanganan kejadian bencana, baik erupsi Gunung Merapi, kebakaran hutan dan lahan, tanah longsor serta angin kencang, harus melibatkan semua elemen masyarakat, baik saat situasi pra, selama, maupun pascabencana," katanya di Magelang, Jawa Tengah, Selasa.
Ia menyampaikan hal tersebut saat membuka rapat koordinasi secara virtual pengurangan risiko bencana menghadapi musim kemarau yang berlangsung di Rumah Dinas Bupati Magelang.
Zaenal menjelaskan Pemkab Magelang melaui BPBD telah rutin menganggarkan dana untuk melaksanakan kegiatan ketangguhan masyarakat desa melalui pelatihan kebencanaan, simulasi, dan sosialisasi dengan harapan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana akan terbangun dengan baik dan tingkat kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana pun bisa terkondisikan dengan optimal.
"Saya berharap kepada para peserta rakor untuk berperan aktif dengan memanfaatkan secara optimal informasi dari para narasumber, baik tentang cuaca dan iklim dari BMKG, kondisi Gunung Merapi terkini dari BPPTKG, dan upaya penanganan kekeringan dengan sumur bor dari DPRKP serta penanggulangan bencana dari BPBD," katanya.
Zaenal mengatakan mitigasi atau pengurangan risiko bencana merupakan upaya untuk meminimalisir jumlah korban jiwa, kerugian harta benda, maupun kerusakan lingkungan akibat terjadinya suatu bencana.
Baca juga: Bupati Magelang tuntut ASN adaptif teknologi
Pengurangan risiko bencana terutama menghadapi musim kemarau yang akan segera tiba saat ini, tentunya membutuhkan data yang akurat terkait informasi cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG.
Menurut dia hal ini sangat penting dan harus disampaikan kepada masyarakat sampai di tingkat desa dengan tujuan untuk mempersiapkan sedini mungkin, kemungkinan terjadinya bencana di musim kemarau seperti kebakaran hutan dan lahan, angin kencang serta kekeringan.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto mengatakan tujuan dilaksanakannya rakor ini adalah untuk mendapatkan informasi terkini mengenai cuaca dan potensi ancaman bencana yang mungkin terjadi di musim kemarau.
"Dengan demikian diberharap masyarakat, para pemangku kepentingan bisa mempersiapkan diri apabila terjadi bencana yang sesungguhnya," katanya.
Ia mengatakan melalui rakor ini juga diharapkan mampu mendeteksi ancaman bencana yang lebih awal dari informasi dan pemantauan secara kontinyu, serta terlaksananya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan terkoordinasi.
Baca juga: Kota Magelang bakal kerja sama bidang pariwisata dengan Temanggung
Berita Terkait
Putri mantan bupati ramaikan Pilkada Sragen 2024
Rabu, 24 April 2024 8:00 Wib
Bupati minta perpustakaan sekolah dikembangkan agar jadi rujukan utama
Selasa, 23 April 2024 8:55 Wib
Pj Bupati Kudus segera usulkan anggaran perluasan lahan TPA
Selasa, 23 April 2024 6:00 Wib
Bupati Kudus ajak generasi muda teladani semangat RA Kartini
Minggu, 21 April 2024 19:35 Wib
Bupati Purbalingga serahkan bantuan kepada keluarga terdampak longsor
Jumat, 19 April 2024 15:54 Wib
Bupati Wonosobo: Petugas MPP ujung tombak pelayanan masyarakat
Kamis, 18 April 2024 16:29 Wib
Bupati Banyumas harap revitalisasi pasar rakyat dongkrak ekonomi-PAD
Kamis, 18 April 2024 13:33 Wib
Bupati: Momentum Lebaran harus bawa semangat bagi ASN di Magelang
Rabu, 17 April 2024 8:56 Wib