Semarang (ANTARA) - Tradisi dugderan sebagai penanda awal Ramadhan di Kota Semarang pada 2021 ini masih akan tanpa arak-arakan karena masih dalam masa pandemi COVID-19, kata pejabat berwenang.
"Dugderan sebagai tradisi memasuki bulan Ramadhan tetap harus berjalan, namun nanti akan diringkas agar tidak melibatkan banyak orang," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Senin.
Menurut dia, konsep tradisi dugderan sebagai penanda awal Ramadhan akan tetap dijalankan.
"Akan kita kemas kemeriahan menyambut ramadhan, namun prosesinya tidak dibesar-besarkan," tambahnya.
Menurut dia, dugderan akan digelar di Masjid Agung Semarang.
Ia menjelaskan nantinya sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Semarang saja yang akan mengikuti prosesi tersebut agar protokol kesehatan COVID-19 tetap terjaga.
Adapun untuk pedagang musiman saat dugderan, wali kota yang akarab disapa Hendi tersebut belum memutuskan.
"Masih beluk diputuskan. Saat ini baru prosesinya yang disiapkan," demikian Hendrar Prihadi.
Baca juga: Wali Kota Semarang: Dugderan penanda Ramadhan digelar sederhana
Berita Terkait
Wali Kota Surakarta gandeng sepatu lokal bantu siswa kurang mampu
Jumat, 26 April 2024 13:27 Wib
Wali Kota Semarang: Perempuan adalah garda depan pembangunan
Kamis, 25 April 2024 8:43 Wib
Pemkot Semarang dukung KH Sholeh Darat jadi pahlawan nasional
Rabu, 24 April 2024 20:14 Wib
Tanggulangi bencana, Pj. Wali Kota Tegal: Optimalkan penggunaan teknologi
Rabu, 24 April 2024 16:56 Wib
Kuatkan basis kultural, jajaran UIN Walisongo ziarah ke makam wali
Rabu, 24 April 2024 15:23 Wib
Wali Kota Magelang-ratusan warga senam bersama
Rabu, 24 April 2024 9:02 Wib
Dana hibah 15 juta USD dari UEA cair, Gibran fokus penyelesaian infrastruktur
Rabu, 24 April 2024 7:50 Wib
Gibran selesaikan pekerjaan Wali Kota Surakarta usai putusan MK
Selasa, 23 April 2024 8:53 Wib