Semarang (ANTARA) - Tradisi dugderan sebagai penanda awal Ramadhan di Kota Semarang pada 2021 ini masih akan tanpa arak-arakan karena masih dalam masa pandemi COVID-19, kata pejabat berwenang.
"Dugderan sebagai tradisi memasuki bulan Ramadhan tetap harus berjalan, namun nanti akan diringkas agar tidak melibatkan banyak orang," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Senin.
Menurut dia, konsep tradisi dugderan sebagai penanda awal Ramadhan akan tetap dijalankan.
"Akan kita kemas kemeriahan menyambut ramadhan, namun prosesinya tidak dibesar-besarkan," tambahnya.
Menurut dia, dugderan akan digelar di Masjid Agung Semarang.
Ia menjelaskan nantinya sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Semarang saja yang akan mengikuti prosesi tersebut agar protokol kesehatan COVID-19 tetap terjaga.
Adapun untuk pedagang musiman saat dugderan, wali kota yang akarab disapa Hendi tersebut belum memutuskan.
"Masih beluk diputuskan. Saat ini baru prosesinya yang disiapkan," demikian Hendrar Prihadi.
Baca juga: Wali Kota Semarang: Dugderan penanda Ramadhan digelar sederhana
Berita Terkait
Kota Semarang raih penghargaan terbaik atasi stunting di Jateng
Rabu, 13 November 2024 19:39 Wib
ANTARA - Pemkot Tegal siap perkuat kerja sama
Rabu, 13 November 2024 9:06 Wib
Wali Kota Semarang : Fesperin komitmen dukung pemberdayaan perempuan
Rabu, 13 November 2024 8:37 Wib
Pj. Wali Kota Tegal hadiri raker kesiapan pilkada di Komisi II DPR
Selasa, 12 November 2024 19:26 Wib
Pj. Wali Kota Tegal tekankan pentingnya netralitas aparatur negara
Sabtu, 9 November 2024 9:08 Wib
Pemkot Semarang dan BRIN panen bawang merah
Jumat, 8 November 2024 20:05 Wib
Pjs wali kota sebut B2SA-Situmpang solusi kembangkan pertanian perkotaan
Kamis, 31 Oktober 2024 14:22 Wib
2.500 pelari bakal ramaikan "Semarang 10K 2024"
Rabu, 30 Oktober 2024 22:12 Wib