Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyiapkan rencana cadangan terkait dengan vaksinasi COVID-19 saat Ramadhan, meskipun Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah membolehkan kegiatan itu saat bulan puasa.
"Sebenarnya gak apa-apa (vaksinasi saat puasa) karena MUI membolehkan, itu tidak masuk ke mulut. Jadi disuntik gak apa-apa, tapi meski begitu, kita tetap menyiapkan 'plan' B-nya," kata Ganjar di Semarang, Minggu.
Ganjar menjelaskan bahwa rencana cadangan yang disiapkan pihaknya adalah vaksinasi usai berbuka puasa atau setelah Shalat Tarawih, dan jika diperlukan hal itu akan digelar di beberapa tempat.
Baca juga: Semangat kebangsaan dan gotong-royong percepat vaksinasi COVID-19
"Untuk mengantisipasi, barangkali di beberapa tempat bisa dilakukan atau barangkali ada yang disuntik terus 'ndredeg' (gemetar) dan 'semaput' (pingsan), kita siapkan beberapa skenario, tapi intinya MUI sudah menyampaikan gak apa-apa (vaksinasi saat puasa)," ujarnya.
Terkait dengan vaksinasi di Jateng, Ganjar mengatakan semua berjalan lancar dan intinya siap melaksanakan vaksinasi selama jatah vaksin aman.
"Kita tinggal nunggu datangnya vaksin saja, kalau tidak salah hari ini datang. Meski begitu, jumlahnya tidak terlalu banyak," katanya.
Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan pemerintah pusat berencana melakukan "dropping" vaksin dalam jumlah besar pada kisaran Mei-Juli 2021 nanti sehingga saat itulah program vaksinasi dapat dipercepat.
"Nanti kita 'gaspol', tentu prioritas saat ini adalah lansia, pelayan publik termasuk guru karena program pembelajaran tatap muka segera digelar. Saya minta guru harus diprioritaskan mendapat vaksin," ujarnya.
Baca juga: Jelang mudik lebaran, Ganjar minta vaksinasi bagi sopir diprioritaskan
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 untuk tenaga kesehatan di Kudus 105,6 persen