Juara dua Grand Slam itu bangkit dari ketertinggalan di set pembuka dan mengakhiri permainan Svitolina dalam waktu kurang dari dua jam.
"Saya tidak ragu bisa bersaing dengan petenis terbaik, jadi saya hanya ingin bermain dan menikmati permainan saja," kata Kuznetsova dalam konferensi pers pasca pertandingan, dilansir laman resmi WTA Tennis.
Baca juga: Federer tidak berniat pensiun cuma karena cedera
Baca juga: Sania Mirza termotivasi impian medali Olimpiade Tokyo
Svitolina memenangkan gelar Dubai Open berturut-turut pada 2017 dan 2018, tetapi Kuznetsova juga memiliki sejarah yang kuat di turnamen tersebut dengan catatan sebanyak 21 kemenangan pertandingan dan menjadi yang terbanyak di antara para peserta.
Kemenangannya atas peringkat lima dunia versi WTA malam ini adalah kemenangan peringkat lima besar pertamanya sejak ia mengalahkan petenis peringkat dua Ashleigh Barty dan peringkat tiga Karolina Pliskova di Cincinnati 2019.
Kuznetsova tidak menahan break point di set pertama, tetapi mantan petenis nomor dua dunia itu membalikkan keadaan pada akhir set kedua.
"Saya merasa sangat tertekan di set pertama, saya tidak bisa membuat poin, perasaan itu sangat buruk. Saya hanya fokus mencoba membuat dua atau tiga tembakan, melihat sejauh mana saya bisa kembali, itu saja," tuturnya.
Di set penentu, Kuznetsova bermain lebih aktif mengamankan semua sisi lapangan. Agresi yang dilancarkan Svitolina sukses ia tahan dengan kuat hingga set berakhir dan mengamankan posisinya ke babak ketiga di turnamen lapangan keras WTA 1000 ini.
Baca juga: Rublev catatkan gelar ATP 500 keempat di Rotterdam Open