Klaim kasus COVID-19 melandai, Pemkab Boyolali perpanjang PPKM mikro
Boyolali (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Ratri S Survivalina menyebutkan kasus warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayahnya pada masa perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro jilid tiga sudah semakin melandai.
"Jumlah masyarakat di Boyolali yang dinyatakan sembuh COVID-19 hingga Selasa (9/3) malam, mencapai 5.284 kasus atau sekitar 93,2 persen," kata dia di Boyolali, Jateng, Rabu.
Ratri S Survivalina menjelaskan pihaknya mencatat perkembangan data penambahan terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali hingga Selasa (9/3) malam, hanya tiga kasus, dan secara akumulasi menjadi 5.684 kasus.
Baca juga: Angka kasus aktif pasien COVID-19 di Kudus turun 4,77 persen
Jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 di Boyolali yang masih menjalani perawatan di rumah sakit tinggal 36 kasus, sedangkan isolasi mandiri 139 kasus.
"Warga sembuh COVID-19 sudah mencapai 93,2 persen, dan yang meninggal dunia mencapai 211 kasus atau 3,7 persen," kata Ratri.
Sehingga, kata Ratri, angka skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 di Boyolali saat ini, 1,98 atau masuk zona resiko sedang atau warga orange.
Meskipun kasus COVID-19 di Kabupaten Boyolali terus menurun atau semakin landai, tetapi Pemkab tetap memperpanjang PPKM skala mikro hingga tanggal 22 Maret mendatang.
Namun, Pemkab Boyolali melalui Surat Edaran (SE) Bupati mengeluarkan kebijakan baru dengan mulai memperbolehkan masyarakat menggelar hajatan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
Selain itu, petugas gabungan Yustisi Pemkab Boyolali juga tetap terus melakukan operasi pendisiplinan penegakan prokes guna menekan angka penularan COVID-19. Bahkan, pemerintah hingga kini melalui program vaksinasi untuk meningkatkan imun masyarakat guna mencegah penularan.
"Kami berharap dengan prokes dan vaksinasi kasus COVID-19 segera selesai dan ekonomi masyarakat kembali pulih," katanya.
Baca juga: Pemkab Banyumas selisik penyebab kematian seorang lansia setelah vaksin
Baca juga: 3.200 guru di Solo divaksin COVID-19 secara serentak
"Jumlah masyarakat di Boyolali yang dinyatakan sembuh COVID-19 hingga Selasa (9/3) malam, mencapai 5.284 kasus atau sekitar 93,2 persen," kata dia di Boyolali, Jateng, Rabu.
Ratri S Survivalina menjelaskan pihaknya mencatat perkembangan data penambahan terkonfirmasi positif COVID-19 di Boyolali hingga Selasa (9/3) malam, hanya tiga kasus, dan secara akumulasi menjadi 5.684 kasus.
Baca juga: Angka kasus aktif pasien COVID-19 di Kudus turun 4,77 persen
Jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 di Boyolali yang masih menjalani perawatan di rumah sakit tinggal 36 kasus, sedangkan isolasi mandiri 139 kasus.
"Warga sembuh COVID-19 sudah mencapai 93,2 persen, dan yang meninggal dunia mencapai 211 kasus atau 3,7 persen," kata Ratri.
Sehingga, kata Ratri, angka skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) COVID-19 di Boyolali saat ini, 1,98 atau masuk zona resiko sedang atau warga orange.
Meskipun kasus COVID-19 di Kabupaten Boyolali terus menurun atau semakin landai, tetapi Pemkab tetap memperpanjang PPKM skala mikro hingga tanggal 22 Maret mendatang.
Namun, Pemkab Boyolali melalui Surat Edaran (SE) Bupati mengeluarkan kebijakan baru dengan mulai memperbolehkan masyarakat menggelar hajatan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
Selain itu, petugas gabungan Yustisi Pemkab Boyolali juga tetap terus melakukan operasi pendisiplinan penegakan prokes guna menekan angka penularan COVID-19. Bahkan, pemerintah hingga kini melalui program vaksinasi untuk meningkatkan imun masyarakat guna mencegah penularan.
"Kami berharap dengan prokes dan vaksinasi kasus COVID-19 segera selesai dan ekonomi masyarakat kembali pulih," katanya.
Baca juga: Pemkab Banyumas selisik penyebab kematian seorang lansia setelah vaksin
Baca juga: 3.200 guru di Solo divaksin COVID-19 secara serentak