Jumlah kasus aktif penderita penyakit virus corona (COVID-19) di Kabupaten Kudus mengalami penurunan 4,77 persen dibandingkan dengan jumlah kasus sebelumnya, kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi.
"Penurunan kasus aktif pasien COVID-19 sebesar 4,77 persen merupakan perbandingan kasus awal Februari 2021 dengan kasus pada awal Maret 2021. Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit rujukan juga menurun karena sesuai data di https://corona.kuduskab.go.id/ per tanggal 8 Maret 2021 jumlah pasien dirawat hanya 32 orang, sedangkan isolasi mandiri 130 orang," ujarnya di Kudus, Jawa Tengah, Selasa.
Jumlah pasien dirawat saat ini, tentunya berbeda jauh dengan sebelumnya dengan jumlah yang lebih banyak.
Kondisi serupa juga terjadi pada kasus kematian akibat COVID-19, kata dia, saat ini mengalami penurunan sebesar 0,06 persen menjadi 9,13 persen dari sebelumnya mencapai 10,09 persen. Sedangkan tingkat kesembuhan pasien COVID-19 mengalami kenaikan sebesar 4,7 persen menjadi 87,97 persen.
Penurunan kasus aktif pasien COVID-19 tidak terlepas dari upaya pemerintah menegakkan peraturan soal protokol kesehatan, vaksinasi COVID-19, serta adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga PPKM berskala mikro sejak awal Januari 2021.
Baca juga: Rumah sakit rujukan berharap klaim penanganan COVID-19 segera dibayarkan
Baca juga: Rumah sakit rujukan berharap klaim penanganan COVID-19 segera dibayarkan
Keterisian tempat tidur di ruang isolasi pasien COVID-19 di Kabupaten Kudus juga turun karena beberapa rumah sakit mulai menonaktifkan ruang isolasi pasien COVID-19. Dengan demikian yang dirawat di ruang isolasi mengalami penurunan.
"Kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan melalui 3M (memakai masker, mencuci tangan serta menjaga jarak) juga naik," ujarnya.
Pelaksana tugas Bupati Kudus HM Hartopo membenarkan bahwa kasus aktif pasien COVID-19 memang menurun, termasuk angka kematian juga menurun karena sebelumnya hampir setiap hari terjadi kasus kematian, kini terkadang tidak ada. Sedangkan kasus kesembuhan juga meningkat.
Menurunnya angka kasus terpapar COVID-19, dibuktikan dengan banyaknya ruang isolasi pasien COVID-19 di Jateng mulai ditutup.
"Imbauannya, ruang isolasi pasien COVID-19 memang jangan ditutup terlebih dahulu antisipasi ketika terjadi lonjakan kasus," ujarnya.
Meskipun grafik kasusnya turun, jajarannya tetap diminta memberikan edukasi dan ajakan kepada masyarakat agar disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Dinkes: Pasien COVID-19 di Boyolali tersisa 44 kasus
Baca juga: Dinkes: Pasien COVID-19 di Boyolali tersisa 44 kasus