Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, kembali mengingatkan masyarakat di wilayah setempat untuk mewaspadai terjadinya longsor dan tanah bergerak menyusul peningkatan curah hujan di wilayah setempat.
"Warga agar terus waspadai kejadian longsor dan tanah bergerak, khususnya mereka yang tinggal di perbukitan dan di wilayah yang rawan bencana longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Budi Wahyono di Banjarnegara, Rabu.
Dia mengatakan saat ini sudah ada sejumlah kejadian longsor dan tanah bergerak di wilayah setempat dalam beberapa hari terakhir.
"Misalkan kemarin terjadi pergerakan tanah di Dusun Prangkokan, Desa Talunamba, Kecamatan Madukara setelah hujan mengguyur wilayah tersebut. Berdasarkan laporan warga setempat curah hujan saat kejadian dalam kategori sedang, namun durasinya panjang," katanya.
Dia menambahkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut namun satu rumah milik warga mengalami kerusakan dengan kategori berat.
"Selain itu dua rumah lainnya dalam status terancam jika nantinya ada pergerakan tanah susulan," katanya.
Dia mengatakan pihak BPBD Banjarnegara dan tim gabungan dari berbagai unsur sudah melakukan penanganan di lokasi kejadian bencana.
Dia mengatakan pihaknya juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di wilayah setempat agar lebih waspada jika terjadi hujan lebat dan berdurasi lama.
"Pasalnya menurut kajian sementara yang dilakukan oleh tim gabungan, masih ada kemungkinan terjadi pergerakan tanah susulan sehingga warga perlu terus meningkatkan kewaspadaan," katanya.
Dia mengatakan pihaknya juga telah menyalurkan logistik bagi warga yang terdampak secara langsung dalam peristiwa tersebut.
Sementara itu Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono kembali mengingatkan seluruh pihak terkait mengenai pentingnya memperkuat upaya mitigasi bencana saat musim hujan.
"Kami mengingatkan seluruh pihak terkait termasuk masyarakat mengenai pentingnya memperkuat mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan saat musim hujan," katanya.
Dia mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG, wilayah Kabupaten Banjarnegara telah memasuki awal musim hujan sejak bulan Oktober 2020.
Dia menambahkan upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana merupakan langkah strategis yang perlu dilakukan.
"Kita memang tidak bisa memprediksi kapan terjadinya bencana namun setidaknya kita bisa melakukan upaya untuk mengurangi dampak risiko bencana dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat," katanya.
Berita Terkait
Pj Gubernur Jateng kedepankan pencegahan dan pengembangan teknologi dalam penanganan bencana
Rabu, 24 April 2024 17:34 Wib
Tanggulangi bencana, Pj. Wali Kota Tegal: Optimalkan penggunaan teknologi
Rabu, 24 April 2024 16:56 Wib
Tiga desa di Kabupaten Jepara dilanda puting beliung
Minggu, 21 April 2024 19:35 Wib
Bupati Purbalingga serahkan bantuan kepada keluarga terdampak longsor
Jumat, 19 April 2024 15:54 Wib
Petugas gabungan tangani longsor di Desa Kaliori
Rabu, 17 April 2024 14:34 Wib
Belasan warga mengungsi akibat longsor di Punggelan
Sabtu, 13 April 2024 18:28 Wib
BPBD Kudus siapkan personel antisipasi bencana pada Lebaran
Selasa, 9 April 2024 4:40 Wib
UMP dampingi anak terdampak bencana tanah bergerak di Sirampog
Sabtu, 30 Maret 2024 16:47 Wib