"Dengan populasi Jatim sekitar 40 juta penduduk maka 1 dari 40 penduduk Jatim telah dites cepat COVID-19," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Selasa.
Sedangkan, untuk data tes usap sampai saat ini tercatat 436.474 individu yang diperiksa PCR di Jatim, atau 1 dari 92 warga Jatim telah dites.
Baca juga: Khofifah ingatkan prokes meski Jatim percontohan kendalikan COVID-19
"Konsistennya screening dan tracing masif maka telah membantu menurunkan penularan COVID-19," ucap Gubernur perempuan pertama Jatim tersebut.
Berdasarkan data hingga Senin (19/10) malam, di Jatim telah terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 49.174 kasus, yang rinciannya sebanyak 2.563 pasien sedang dirawat, angka kesembuhan mencapai 43.049 kasus, dan meninggal dunia 3.562 kasus.
Secara persentase, kasus aktif COVID-19 di Jatim atau dirawat adalah 5,22 persen, lalu kesembuhan mencapai 87,54 persen dan meninggal dunia 7,24 persen.
Baca juga: Khofifah pesan tidak lengah protokol kesehatan meski bebas zona merah
Di sisi lain, saat ini Jatim telah memiliki 76 laboratorium, baik secara khusus maupun rumah sakit yang mampu melakukan pemeriksaan PCR, serta 28 tempat mampu melakukan TCM.
Salah satunya layanan tes cepat dan tes usap RS Sheila Medika yang berlokasi di Maspion Square di Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Baca juga: Kadispendik Jatim imbau guru memonitor siswa agar tak ikut unjuk rasa
Menurut Khofifah, adanya layanan kesehatan di tempat perbelanjaan mampu mengurangi kehawatiran bagi sebagian masyarakat yang takut melakukan tes.
"Layanan ini tentunya juga akan menjadi penguatan dan energi baru bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan lebih cepat serta mudah dijangkau," katanya.
Baca juga: LPBI NU serahkan bantuan pencuci tangan dan pengukur suhu untuk warga