UNS meminta mahasiswa PPDS bernyali hadapi COVID-19

Solo (ANTARA) - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta meminta mahasiswa baru Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Periode Pertama Tahun Akademik 2020/2021 bernyali dalam menghadapi COVID-19.

"Harus memiliki bekal berupa 'Paket Komplet', yaitu berupa ilmu, nyali, dan energi lebih untuk menghadapi pandemi COVID-19," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho di acara Pelantikan Mahasiswa Baru PPDS Periode 1 Tahun Akademik 2020/2021 di Aula Gedung Fakultas Kedokteran (FK) UNS, Senin.

Selain itu, dikatakannya, para peserta program tersebut perlu memiliki informasi yang cukup dan valid mengenai COVID-19 sehingga tidak berlebihan dalam bertindak dan tidak pula lalai dalam melakukan tindakannya.

Pihaknya juga berharap agar mahasiswa PPDS bisa memberikan kontribusi dalam melakukan riset terhadap penemuan obat yang mampu menangkal COVID-19.

Apalagi, dikatakannya, mahasiswa PPDS akan memiliki peran ganda, yaitu bukan hanya menjadi mahasiswa tetapi juga menjadi relawan untuk garda terdepan dalam penanganan COVID-19.

Terkait hal itu, Dekan Fakultas Kedokteran UNS Reviono mengatakan poin utama dari PPDS ialah "transfer skills" dan pengetahuan. Ia mengatakan prapendidikan akan dilakukan di FK UNS dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi Surakarta sebagai rumah sakit pendidikan utama.

"Mahasiswa juga wajib melakukan 'infection control' di manapun berada, baik ketika menempuh pendidikan maupun usai melakukan praktik dari RS," katanya.

Ia juga meminta kepada para mahasiswa untuk lebih optimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat mengingat pelayanan untuk pasien tidak bisa ditunda. Meski demikian, ia berpesan agar para mahasiswa tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan.

Sementara itu, pada kesempatan tersebut UNS melantik sebanyak 84 mahasiswa baru PPDS. Acara sendiri dilakukan secara virtual namun tetap mendatangkan perwakilan mahasiswa baru sebanyak 13 orang.

Baca juga: UNS: Sebagian mahasiswa PPDS sembuh dari COVID-19

Baca juga: 22 dokter peserta PPDS diduga terpapar COVID-19 di Surabaya