Semarang (ANTARA) - Pengusaha kuliner di Kota Semarang sudah mulai merasakan dampak penyebaran COVID-19 yang memaksa masyarakat menerapkan physical distancing untuk mencegah penyebarannya.
Manajer Kafe Tentang Kita, Vinia Esti Damayanti, di Semarang, Sabtu, menyebut penurunan penjualan mencapai sekitar 40 persen.
"Susah mulai terasa ketika mahasiswa diliburkan pada minggu kedua Maret," kata pemilik kafe di daerah Tembalang ini.
Untuk menyiasati kondisi tersebut, kata dia, sejumlah upaya sudah dilakukan.
Baca juga: Pekalongan bangun dua pusat kuliner senilai Rp1,7 miliar
Usaha kuliner ini menawarkan promosi untuk konsumen yang memesan dari rumah.
"Ada peningkatan sekitar 20 persen untuk pemesanan dari rumah," katanya.
Kondisi serupa diakui pengelola Burjo dan Kopi Susu, Fidelis Addis Reynaldi.
"Kalau kampus libur, Tembalang ini jadi mati," kata pemilik tempat di kawasan atas Kota Semarang ini.
Addis sendiri telah mengubah jam operasional tempat usahanya ini menjadi lebih pendek di banding hari biasa.
Baca juga: Pemkot Surakarta pastikan tidak lakukan "lockdown"
Berita Terkait
Kadin Jateng : Peluang usaha sektor pendidikan - ekraf di Malaysia terbuka
Kamis, 2 Mei 2024 15:36 Wib
OJK cabut izin usaha PT BPR Dananta Kudus
Selasa, 30 April 2024 17:42 Wib
BPJS Kesehatan dan Pemkab Demak bersinergi tagih iuran badan usaha
Selasa, 30 April 2024 12:26 Wib
UNS gandeng LPS perkuat pembelajaran di dunia usaha
Senin, 29 April 2024 9:01 Wib
Perbankan gandeng UNS berdayakan pelaku usaha dan lembaga desa
Selasa, 23 April 2024 8:53 Wib
Ketua Muda Tata Usaha Negara MA dapat gelar profesor dari Undip
Minggu, 21 April 2024 6:12 Wib
OJK cabut izin usaha PT BPRS Saka Dana Mulia Kudus
Jumat, 19 April 2024 18:45 Wib
Pemkot Pekalongan ingatkan pelaku usaha pangan miliki SLHS
Minggu, 14 April 2024 18:30 Wib