Semarang (ANTARA) - Pengusaha kuliner di Kota Semarang sudah mulai merasakan dampak penyebaran COVID-19 yang memaksa masyarakat menerapkan physical distancing untuk mencegah penyebarannya.
Manajer Kafe Tentang Kita, Vinia Esti Damayanti, di Semarang, Sabtu, menyebut penurunan penjualan mencapai sekitar 40 persen.
"Susah mulai terasa ketika mahasiswa diliburkan pada minggu kedua Maret," kata pemilik kafe di daerah Tembalang ini.
Untuk menyiasati kondisi tersebut, kata dia, sejumlah upaya sudah dilakukan.
Baca juga: Pekalongan bangun dua pusat kuliner senilai Rp1,7 miliar
Usaha kuliner ini menawarkan promosi untuk konsumen yang memesan dari rumah.
"Ada peningkatan sekitar 20 persen untuk pemesanan dari rumah," katanya.
Kondisi serupa diakui pengelola Burjo dan Kopi Susu, Fidelis Addis Reynaldi.
"Kalau kampus libur, Tembalang ini jadi mati," kata pemilik tempat di kawasan atas Kota Semarang ini.
Addis sendiri telah mengubah jam operasional tempat usahanya ini menjadi lebih pendek di banding hari biasa.
Baca juga: Pemkot Surakarta pastikan tidak lakukan "lockdown"
Berita Terkait
Pengusaha asal Solo ikut entaskan kemiskinan daerah
Selasa, 12 November 2024 21:22 Wib
Klien Bapas Surakarta terima bantuan modal usaha
Sabtu, 2 November 2024 18:35 Wib
Direktur Utama: PHK haram dalam usaha Sritex
Senin, 28 Oktober 2024 16:55 Wib
Pekalongan wajibkan industri rumah tangga pangan terapkan CPPOB
Kamis, 24 Oktober 2024 22:24 Wib
Pemkot Magelang promosi investasi melalui MASSIF
Kamis, 24 Oktober 2024 5:41 Wib
Kemenkumham Jateng berkoordinasi dengan Direktorat Badan Usaha
Sabtu, 19 Oktober 2024 8:29 Wib
Pemkot Pekalongan giatkan edukasi pelaku usaha miliki HAKI
Rabu, 16 Oktober 2024 12:09 Wib
Pengusaha Puspo Wardoyo beri keterampilan usaha bagi ibu tunggal
Minggu, 13 Oktober 2024 19:16 Wib