Cibinong, Bogor (ANTARA) - Sekitar 8.100 warga Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat siap meninggalkan kampung halamannya atau eksodus setelah 11 dari total 14 kampung di Desa Cileuksa hancur karena bencana longsor awal tahun 2020.
"Jumlah 8.100 warga Cileuksa. Warga siap direlokasi, tapi dalam kondisi tanah itu aman. Warga yang penting ditempatkan di poisisi yang dinyatakan ahli geologi itu aman," ujar Kepala Desa Cileuksa, Ujang Ruhyadi di Bogor, Kamis.
Desa Cileuksa merupakan desa terdampak longsor paling parah di Kecamatan Sukajaya. Total pengungsi di desa tersebut mencapai 4.174 jiwa dari 1.696 Kepala Keluarga (KK). Dari total jumlah pengungsi, 148 di antaranya merupakan ibu menyusui dan 39 ibu hamil.
Di Desa Cileuksa, Kampung Cileuksa Utara merupakan wilayah paling parah terdampak bencana. Di kampung itu, 291 KK mengungsi yang terdiri dari 893 jiwa. Pengungsian berupa hunian sementara (huntara) itu masih berlokasi di desa yang sama, yaitu tepatnya di lapangan Kantor Desa Cileuksa.
Baca juga: Sejumlah titik di Pati perlu dilengkapi alat peringatan dini longsor
Huntara buatan warga ini dihuni 1.152 jiwa, berasal dari Kampung Cileuksa Utara 893 jiwa dan 81 jiwa dari Kampung Pasir Eurih.
Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin mengajukan sebanyak 15 titik tempat untuk keperluan relokasi korban bencana di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"15 titik itu opsi, kita ajukan untuk tindak lanjut. Kita harus cepat menetapkan lokasi, karena apa, ketika belum meng-SK-kan lokasi itu bantuan engga akan turun-turun," ujarnya.
Baca juga: Pentingnya rekayasa bangunan dan penguatan lereng di daerah rawan longsor
Ia menerangkan, 15 titik opsi lahan untuk relokasi itu tersebar di tiga kecamatan Kabupaten Bogor, yaitu Cigudeg, Sukajaya, dan Nanggung. Sedangkan status kepemilikannya terbagi menjadi tiga kategori yaitu tanah PTPN VIII Cikasungka, tanah perusahaan bukan milik PTPN VIII, dan tanah milik masyarakat.
Ade Yasin memperkirakan, total kebutuhan lahan sesuai dengan jumlah warga yang akan direlokasi yaitu seluas 81,7 hektar, dengan rincian 20,48 hektar tanah PTPN VIII Cikasungka, 59,5 hektar tanah perusahaan bukan milik PTPN VIII, dan 1,72 hektar tanah milik masyarakat.
Sedikitnya ada 19.821 pengungsi korban bencana dari empat kecamatan di wilayah Barat Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Belasan ribu pengungsi itu berasal dari Kecamatan Sukajaya sebanyak 14.233 pengungsi, Kecamatan Nanggung 4.217 pengungsi, Kecamatan Cigudeg 1.212 pengungsi, dan Kecamatan Jasinga sebanyak 159 pengungsi.
Berita Terkait
BPBD Kota Semarang pastikan EWS banjir berfungsi baik
Jumat, 15 November 2024 16:50 Wib
BPBD Kudus sebar surat edaran untuk waspada bencana banjir dan longsor
Jumat, 15 November 2024 16:26 Wib
KPU Banyumas minta PPK dan KPPS siaga terhadap potensi bencana
Jumat, 15 November 2024 13:07 Wib
Jelang pilkada, BPBD Kota Semarang waspadai daerah rawan bencana
Kamis, 14 November 2024 21:46 Wib
Legislator minta Pemkot Semarang tingkatkan kesiapan hadapi musim hujan
Kamis, 14 November 2024 21:36 Wib
BMKG: Waspadai potensi cuaca ekstrem di Jateng pada 14-16 November
Kamis, 14 November 2024 14:27 Wib
BPBD Cilacap berikan bantuan untuk korban bencana angin puting beliung
Kamis, 14 November 2024 14:26 Wib
Pemkab Batang maksimalkan peran TRC-PB dalam layanan kebencanaan
Rabu, 13 November 2024 14:45 Wib