Di sela kunjungan kerja di Kabupaten Blora, Kamis, Gubernur Ganjar turun dari bantaran ke tengah-tengah sungai dan mendekati aliran air yang sebelumnya berwarna hitam pekat.
Menurut Ganjar, sudah membaiknya kualitas aliran air Sungai Bengawan Solo tersebut tidak terlepas dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang telah mempertemukan berbagai pihak, termasuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sekitar sungai terpanjang di pulau Jawa itu.
"Sehingga hari ini lumayan lebih baik, mudah-mudahan ada efek dari pertemuan ketika semua berkumpul di provinsi," katanya.
Ganjar mengungkapkan jika beberapa waktu lalu pihaknya juga menemukan indikasi pembuangan limbah menggunakan truk, namun terlepas dari hal tersebut dirinya menyebut kondisi secara keseluruhan aliran Sungai Bengawan Solo, khususnya di Blora sudah membaik.
"Kondisinya tadi relatif lebih baik. Ikan-ikan sudah keluar, cuma ketika dikonsumsi perlu proses di PDAM dan hasilnya belum terlalu bagus," ujarnya.
Guna mengatasi hal itu, Ganjar mengajukan dua langkah antisipatif yaitu menerima air tersebut karena merupakan kebutuhan dasar dan pemerintah daerah mesti mendorong bagaimana menjernihkan air dengan menggunakan kapur atau arang.
Baca juga: Ratusan "home industry" cemari Bengawan Solo, Kapolda masih carikan solusi
Setelah mengecek di Sungai Bengawan Solo, Ganjar kemudian berkunjung ke kantor PDAM Tirta Amerta wilayah Cepu untuk mengecek proses pengolahan air sampai bisa didistribusikan.
Selain itu, Ganjar juga langsung mengecek suplai air di tingkat pelanggan, dimana air PDAM sudah mengalir, namun airnya masih terlihat keruh.(LHP)
Baca juga: Ganjar minta perusahaan hentikan pembuangan limbah ke Bengawan Solo