Humanity Food Truck 2.0 di Purwokerto berbagi hidangan
Purwokerto (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Purwokerto menghadirkan Humanity Food Truck 2.0 di halaman Masjid Bhayangkara, Jalan Perintis Kemerdekaan, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, untuk berbagi hidangan dengan masyarakat.
Saat ditemui di sela kegiatan, Kamis petang, Kepala Cabang ACT Purwokerto Tri Ageng Santoso mengatakan Humanity Food Truck 2.0 membawa 500 porsi kotak makanan dan minuman yang akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan atau masyarakat prasejahtera, seperti tunawisma, tukang becak, anak panti asuhan, dan pekerja bangunan.
Selain itu, kata dia, makanan dan minuman tersebut juga dibagikan kepada santri Taman Pendidikan Al Quran dan para jamaah yang sedang ikut kajian sekaligus untuk berbuka bagi yang menjalankan ibadah puasa sunah.
"Ini merupakan implementasi program zakat dari masyarakat yang dikelola ACT. Jadi sudah seharusnya tepat sasaran dan tersampaikan kepada yang membutuhkan," katanya.
Ia mengatakan bahwa Humanity Food Truck 2.0 sebenarnya merupakan armada milik ACT yang ditujukan untuk kegiatan tanggap bencana.
Dalam hal ini, kata dia, Humanity Food Truck 2.0 merupakan truk berdapur dari jenis Hino 500 FG 235 JL yang hadir dengan sejumlah keunggulan dibanding dengan armada sebelumnya.
Baca juga: "Humanity Food Truck" sambangi kampung nelayan Semarang
Menurut dia, kelengkapan dapurnya pun lebih optimal karena terdapat chiller dua pintu, penanak nasi tiga tingkat sehingga mampu memasak hingga kapasitas 21 kilogram beras dalam sekali masak, dua kuali tekanan tinggi, dan satu kuali tekanan rendah.
Dengan demikian, lanjut dia, semua fasilitas itu memungkinkan tim Humanity Food Truck 2.0 yang terdiri atas dari tiga orang chief, tiga orang tenaga pembantu, dan dua awak pengendara tersebut memasak menu hingga 1.500 porsi dalam waktu yang lebih singkat.
"Humanity Food Truck 2.0 ini kita roadshow-kan, kita ingin menunjukkan bahwa ACT memang lembaga yang sangat serius untuk mempersiapkan diri dalam tanggap darurat bencana. Kami siap hadir terdepan jika terjadi bencana alam," katanya.
Ageng mengatakan bahwa kegiatan berbagi hidangan tersebut digelar secara berkala oleh ACT yang baru membuka cabang di Purwokerto pada bulan September 2019.
"Kalau berbagi hidangan untuk tunawisma, kami lakukan setiap minggu, biasanya Kamis malam. Kalau yang menggunakan Humanity Food Truck 2.0 ini merupakan show off ACT Purwokerto karena kami baru tiga bulan di sini," katanya.
Baca juga: "Humanity Food Truck" bagikan 1.000 paket makanan gratis di Semarang
Baca juga: "Humanity Food Truck" bagikan 1.000 porsi makanan buka puasa
Sementara itu, Staf Program ACT Purwokerto Sujada Abdul Malik mengatakan selain dalam rangka memperkenalkan bahwa ACT mempunyai mobil yang bisa diturunkan apabila terjadi kondisi bencana, aramada Humanity Food Truck 2.0 juga dapat digunakan untuk mengatasi kerawanan pangan.
"Sasaran Humanity Food Truck adalah masyarakat prasejahtera, korban bencana dan orang-orang yang sedang berpuasa," katanya.
Sbelum diresmikan penggunaannya, Humanity Food Truck 2.0 telah melalui serangkaian uji kelayakan.
Menurut dia, Humanity Food Truck 2.0 melakukan aksi perdana pada tanggal 20 Maret 2019 berupa memasak 1.000 porsi makan siang bagi masyarakat terdampak banjir di Desa Karangtalun, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.
"Program Humanity Food Truck 2.0 juga telah menjangkau masyarakat terdampak bencana di berbagai wilayah Indonesia, seperti Lombok, Palu, Sigi, dan Donggala," katanya.
Saat ditemui di sela kegiatan, Kamis petang, Kepala Cabang ACT Purwokerto Tri Ageng Santoso mengatakan Humanity Food Truck 2.0 membawa 500 porsi kotak makanan dan minuman yang akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan atau masyarakat prasejahtera, seperti tunawisma, tukang becak, anak panti asuhan, dan pekerja bangunan.
Selain itu, kata dia, makanan dan minuman tersebut juga dibagikan kepada santri Taman Pendidikan Al Quran dan para jamaah yang sedang ikut kajian sekaligus untuk berbuka bagi yang menjalankan ibadah puasa sunah.
"Ini merupakan implementasi program zakat dari masyarakat yang dikelola ACT. Jadi sudah seharusnya tepat sasaran dan tersampaikan kepada yang membutuhkan," katanya.
Ia mengatakan bahwa Humanity Food Truck 2.0 sebenarnya merupakan armada milik ACT yang ditujukan untuk kegiatan tanggap bencana.
Dalam hal ini, kata dia, Humanity Food Truck 2.0 merupakan truk berdapur dari jenis Hino 500 FG 235 JL yang hadir dengan sejumlah keunggulan dibanding dengan armada sebelumnya.
Baca juga: "Humanity Food Truck" sambangi kampung nelayan Semarang
Menurut dia, kelengkapan dapurnya pun lebih optimal karena terdapat chiller dua pintu, penanak nasi tiga tingkat sehingga mampu memasak hingga kapasitas 21 kilogram beras dalam sekali masak, dua kuali tekanan tinggi, dan satu kuali tekanan rendah.
Dengan demikian, lanjut dia, semua fasilitas itu memungkinkan tim Humanity Food Truck 2.0 yang terdiri atas dari tiga orang chief, tiga orang tenaga pembantu, dan dua awak pengendara tersebut memasak menu hingga 1.500 porsi dalam waktu yang lebih singkat.
"Humanity Food Truck 2.0 ini kita roadshow-kan, kita ingin menunjukkan bahwa ACT memang lembaga yang sangat serius untuk mempersiapkan diri dalam tanggap darurat bencana. Kami siap hadir terdepan jika terjadi bencana alam," katanya.
Ageng mengatakan bahwa kegiatan berbagi hidangan tersebut digelar secara berkala oleh ACT yang baru membuka cabang di Purwokerto pada bulan September 2019.
"Kalau berbagi hidangan untuk tunawisma, kami lakukan setiap minggu, biasanya Kamis malam. Kalau yang menggunakan Humanity Food Truck 2.0 ini merupakan show off ACT Purwokerto karena kami baru tiga bulan di sini," katanya.
Baca juga: "Humanity Food Truck" bagikan 1.000 paket makanan gratis di Semarang
Baca juga: "Humanity Food Truck" bagikan 1.000 porsi makanan buka puasa
Sementara itu, Staf Program ACT Purwokerto Sujada Abdul Malik mengatakan selain dalam rangka memperkenalkan bahwa ACT mempunyai mobil yang bisa diturunkan apabila terjadi kondisi bencana, aramada Humanity Food Truck 2.0 juga dapat digunakan untuk mengatasi kerawanan pangan.
"Sasaran Humanity Food Truck adalah masyarakat prasejahtera, korban bencana dan orang-orang yang sedang berpuasa," katanya.
Sbelum diresmikan penggunaannya, Humanity Food Truck 2.0 telah melalui serangkaian uji kelayakan.
Menurut dia, Humanity Food Truck 2.0 melakukan aksi perdana pada tanggal 20 Maret 2019 berupa memasak 1.000 porsi makan siang bagi masyarakat terdampak banjir di Desa Karangtalun, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.
"Program Humanity Food Truck 2.0 juga telah menjangkau masyarakat terdampak bencana di berbagai wilayah Indonesia, seperti Lombok, Palu, Sigi, dan Donggala," katanya.