Kudus (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bakal melakukan penataan ulang ruang pamer koleksi benda purba kala di Museum Patiayam guna meningkatkan daya tarik wisatawan untuk mengunjungi museum purba tersebut.
"Sempitnya ruang pamer di Museum Patiayam memang menjadi salah satu kendala untuk memamerkan semua koleksi. Dalam rangka meningkatkan daya tarik, kami mencoba melakukan desain ulang ruang pamer tersebut," kata Kasi Sejarah, Permuseuman dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus RR. Lilik Ngesti W di Kudus, Senin.
Ia berharap dengan adanya penataan ruang pamer bisa meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan dari berbagai daerah.
Baca juga: Koleksi Museum Patiayam ikut pameran keliling Museum Ronggowarsito
Selama ini, kata dia, banyak pengunjung yang menyayangkan sempitnya ruang pamer sehingga direspons dengan melakukan desain ulang dengan memanfaatkan ruang yang terbatas tersebut.
Dengan adanya perbaikan ruang pamer, diharapkan pengunjung lebih nyaman dan terlihat koleksi yang ditampilkan juga terkesan sedikit.
Jumlah koleksi fosil purba yang dimiliki Museum Patiayam, katanya, cukup banyak karena terdapat puluhan ribu temuan fosil purba, namun terbatasnya tempat sehingga tidak bisa dipamerkan seluruhnya.
Untuk halaman yang cukup luas, rencananya akan dimanfaatkan untuk menggelar kegiatan mulai dari eskavasi dan rekonstruksi dengan sasaran anak sekolah.
"Setidaknya, bisa menjadi pembelajaran bagi pelajar bahwa fosil yang ditampilkan selama ini berasal dari dalam tanah yang terkubur lama, kemudian dilakukan penggalian dan pengangkatan, kemudian ada proses lanjutan hingga bisa dipajang untuk diperlihatkan kepada masyarakat," ujarnya.
Berdasarkan data dari Museum Patiayam, jumlah fosil yang ditemukan di Situs Patiayam mencapai ribuan fosil yang mayoritas merupakan hasil temuan warga.
Adapun koleksi fosil yang berhasil ditemukan di kawasan Situs Patiayam, yakni Stegodon Trigonochepalus (gajah purba), Elephas Sp (juga sejenis gajah purba), Ceruss Zwaani dan Cervus Lydekkeri Martin (sejenis rusa), dan Rhinoceros Sondaicus (badak).
Ditemukan pula Brachygnatus Dubois (babi), Felis Sp (macan), Bos Bubalus Palaeokarabau (sejenis kerbau), dan Bos Banteng alaeosondaicus, serta Crocodilus sp (buaya) serta kapak genggam atau "chopper". *
Baca juga: Museum Patiayam Kudus akan tambah 5 koleksi fosil purba
Baca juga: BPSMP Sangiran konservasi fosil purba koleksi Museum Patiayam Kudus
Berita Terkait
Pemkab Kudus bantu penambahan koleksi buku braille untuk SLB
Rabu, 27 Maret 2024 16:01 Wib
Koleksi Museum Kretek Kudus bertambah
Rabu, 27 Maret 2024 8:30 Wib
Brand fashion lokal Polire hadirkan koleksi terbaru jelang Ramadan
Sabtu, 2 Maret 2024 7:12 Wib
Museum Keris Nusantara terima puluhan koleksi sumbangan warga
Minggu, 26 November 2023 8:30 Wib
Konservasi koleksi Museum Radyapustaka di Solo
Selasa, 21 November 2023 13:57 Wib
Perpusda Kudus bantu sediakan buku koleksi pojok baca di objek wisata
Kamis, 28 September 2023 5:54 Wib
Penyelamatan 61 kitab kuno koleksi MAJT mulai dikerjakan
Rabu, 6 September 2023 11:07 Wib
Pemkab Kudus bantu penambahan koleksi buku pojok baca polsek
Kamis, 31 Agustus 2023 8:30 Wib