Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Zainut Tauhid Saadi, mengatakan terdapat pesan dari tokoh dan politikus almarhum KH Maimun Zubair yang akrab dipanggil Mbah Moen untuk MUI dan Partai Persatuan Pembangunan.
Zainut kepada wartawan di Jakarta, Rabu, mengatakan Mbah Moen berpesan kepada agar MUI terus menjadi organisasi yang menebarkan nilai-nilai Islam yang damai rahmat untuk alam semesta (rahmatan lil 'alamin).
"MUI yang dapat menjaga hubungan harmonis baik sesama umat Islam, umat beragama lain maupun hubungannya dengan pemerintah," kata Zainut yang bertemu terakhir dengan Mbah Moen selama dua jam pada 27 Juli sebelum almarhum bertolak ke Tanah Suci, Arab Saudi, untuk berhaji.
Mbah Moen, kata dia, berpesan kepada Zainut bahwa MUI juga harus menjadi pemersatu umat Islam dan bangsa Indonesia. Almarhum menitipkan harapan kepada MUI agar menjadi wadah yang terus mengembangkan nilai-nilai Islam wasathiyah.
Baca juga: Tiga surat "sakti" yang memudahkan Mbah Moen dimakamkan di Ma'la
"Indonesia itu negara yang memiliki keistimewaan, meskipun beragam suku bangsanya tetapi bisa bersatu dan umat Islam harus menjadi simpul pemersatunya. Begitu pesan beliau," katanya.
Terkait parpol, Zainut mengatakan Mbah Moen yang merupakan Ketua Majelis Syuro PPP berpesan agar keberadaan partai berlambang Kakbah dijaga dan dipelihara. Di akhir perjalanan hidupnya, Mbah Moen sempat memikirkan partai yang dijadikannya tempat pengabdian berdakwah.
PPP meskipun kecil, kata Zainut mengutip Mbah Moen, keberadaannya harus tetap dipertahankan karena memiliki misi yang sangat mulia yaitu menunaikan tugas mengajak umat manusia kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran.
"Tugas tersebut memang tidak harus dilaksanakan oleh banyak orang tetapi dari yang sedikit itu dapat menggugurkan kewajiban umat Islam lainnya. Karena pertimbangan tersebutlah beliau tetap istiqomah tetap berada di PPP," kata dia.
Baca juga: Mbah Moen dan hari kematian yang telah "diramalkan"
Zainut mengatakan dua jam pertemuan terakhir dengan Mbah Moen terasa sangat singkat. Mbah Moen bukan saja seorang ulama yang memiliki kedalaman ilmu dan kearifan tetapi juga menjadi teladan bagi santrinya dan masyarakat Indonesia.
"Beliau adalah guru bangsa yang selalu mengajarkan pentingnya makna persatuan, kebhinnekaan dan toleransi. Di usia senjanya beliau tidak pernah lelah untuk berdakwah menyampaikan pesan-pesan damai dan menyejukkan. Tidak pernah berhenti memikirkan nasib umat, bangsa dan negara," kata dia.
Baca juga: Selamat jalan Mbah Maimoen...
Berita Terkait
Munas MUI bakal bahas sejumlah fatwa termasuk suksesi pengurus
Senin, 19 Oktober 2020 10:04 Wib
Wamenag Zainut: Tudingan pemerintah tindas Islamis tidak benar
Selasa, 29 September 2020 12:08 Wib
DPR pertanyakan pemotongan dana BOS di Kemenag
Rabu, 23 September 2020 14:08 Wib
Wamenag: Hindari kecurigaan program penceramah bersertifikat
Selasa, 8 September 2020 15:44 Wib
Akun Twitter Wakil Menag diretas, diisi unggahan asusila
Minggu, 27 Oktober 2019 19:29 Wib
MUI minta tempat hiburan malam tutup selama Ramadhan
Minggu, 5 Mei 2019 15:45 Wib
Mengingat Pentingnya Pemberantasan Korupsi, MUI Memahami Rencana Densus Korupsi, kata Zainut
Kamis, 19 Oktober 2017 16:25 Wib
MUI : Persekusi Bertentangan dengan Hukum
Sabtu, 3 Juni 2017 8:16 Wib