Jumlah pengangguran di Pati diklaim semakin turun
Pati (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengklaim jumlah pengangguran di kota itu selama beberapa tahun terakhir mengalami penurunan menyusul keberhasilan daerah tersebut dalam menarik minat investor menanamkan investasinya.
"Banyaknya investor yang masuk ke Pati akhirnya berdampak pada penurunan angka pengangguran yang ada di Kabupaten Pati," kata Bupati Pati Haryanto saat menghadiri pembukaan bursa kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Pati di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja Pati, Rabu.
Ia mengungkapkan Kabupaten Pati hingga saat ini memang banyak dilirik investor.
Tercatat, kata dia, ada yang sedang proses pembebasan lahan, seperti di Margorejo dan tahapannya sudah 50 persen. Investor yang akan masuk, yakni industri garmen khusus membuat jas.
Sementara di Kecamatan Batangan juga dilirik investor pabrik sepatu yang membutuhkan lahan seluas 20 hektare, belum termasuk perusahaan kecil lainnya.
Semua investasi yang ada tersebut, lanjut Bupati, akhirnya berdampak pada penurunan angka pengangguran yang ada di Kabupaten Pati.
Dibukanya bursa kerja di UPTD BLK Pati, lanjut dia, juga bisa mengurangi angka pengangguran karena dapat mempertemukan para pencari kerja dengan perusahaan-perusahaan pencari tenaga kerja.
Haryanto menyebutkan bahwa sejak awak menjabat bupati hingga memasuki periode kedua kepemimpinannya, tingkat pengangguran di Kabupaten Pati memang cenderung mengalami penurunan.
Berdasarkan data yang ada, pada tahun 2011 angka pengangguran masih di atas 10 persen, kemudian tahun 2012 turun menjadi 9 persen.
Kemudian tahun 2013 turun menjadi 7,3 persen, tahun 2014 turun lagi menjadi 6,9 persen dan tahun 2015 turun menjadi 6,7 persen.
Baca juga: Bupati Pati minta masyarakat dukung kerajinan kuningan Juwana
"Kami mencatat mulai tahun 2017 hingga tahun 2019, angka pengangguran turun drastis menjadi hanya 3,61 persen dan masih lebih bagus ketimbang Jawa Tengah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans Kabupaten Pati Tri Haryama menyampaikan bahwa kegiatan bursa kerja yang digelar setiap tahunnya ini dilaksanakan sebagai upaya memfasilitasi para pencari kerja dalam mendapat pekerjaan.
"Berdasarkan data yang masuk di Disnaker Kabupaten Pati, jumlah pengangguran sampai dengan bulan Juli 2019, sebanyak 8.715 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 5.301 orang dan perempuan sebanyak 3.414 orang," ujarnya.
Dari data tersebut, lanjutnya, pengangguran untuk SD sebesar 3,10 persen, SMP sebesar 2,12 persen, SMA sebesar 74,38 persen, dan perguruan tinggi sebesar 20,40 persen.
Pada bursa kerja tersebut, menjalin kerja sama dengan 40 perusahaan yang menyediakan berbagai lowongan dengan berbagai klasifikasi pendidikan.
Baca juga: Bupati Pati: Layanan digital ciptakan efisiensi transparansi
"Banyaknya investor yang masuk ke Pati akhirnya berdampak pada penurunan angka pengangguran yang ada di Kabupaten Pati," kata Bupati Pati Haryanto saat menghadiri pembukaan bursa kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Pati di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja Pati, Rabu.
Ia mengungkapkan Kabupaten Pati hingga saat ini memang banyak dilirik investor.
Tercatat, kata dia, ada yang sedang proses pembebasan lahan, seperti di Margorejo dan tahapannya sudah 50 persen. Investor yang akan masuk, yakni industri garmen khusus membuat jas.
Sementara di Kecamatan Batangan juga dilirik investor pabrik sepatu yang membutuhkan lahan seluas 20 hektare, belum termasuk perusahaan kecil lainnya.
Semua investasi yang ada tersebut, lanjut Bupati, akhirnya berdampak pada penurunan angka pengangguran yang ada di Kabupaten Pati.
Dibukanya bursa kerja di UPTD BLK Pati, lanjut dia, juga bisa mengurangi angka pengangguran karena dapat mempertemukan para pencari kerja dengan perusahaan-perusahaan pencari tenaga kerja.
Haryanto menyebutkan bahwa sejak awak menjabat bupati hingga memasuki periode kedua kepemimpinannya, tingkat pengangguran di Kabupaten Pati memang cenderung mengalami penurunan.
Berdasarkan data yang ada, pada tahun 2011 angka pengangguran masih di atas 10 persen, kemudian tahun 2012 turun menjadi 9 persen.
Kemudian tahun 2013 turun menjadi 7,3 persen, tahun 2014 turun lagi menjadi 6,9 persen dan tahun 2015 turun menjadi 6,7 persen.
Baca juga: Bupati Pati minta masyarakat dukung kerajinan kuningan Juwana
"Kami mencatat mulai tahun 2017 hingga tahun 2019, angka pengangguran turun drastis menjadi hanya 3,61 persen dan masih lebih bagus ketimbang Jawa Tengah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans Kabupaten Pati Tri Haryama menyampaikan bahwa kegiatan bursa kerja yang digelar setiap tahunnya ini dilaksanakan sebagai upaya memfasilitasi para pencari kerja dalam mendapat pekerjaan.
"Berdasarkan data yang masuk di Disnaker Kabupaten Pati, jumlah pengangguran sampai dengan bulan Juli 2019, sebanyak 8.715 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 5.301 orang dan perempuan sebanyak 3.414 orang," ujarnya.
Dari data tersebut, lanjutnya, pengangguran untuk SD sebesar 3,10 persen, SMP sebesar 2,12 persen, SMA sebesar 74,38 persen, dan perguruan tinggi sebesar 20,40 persen.
Pada bursa kerja tersebut, menjalin kerja sama dengan 40 perusahaan yang menyediakan berbagai lowongan dengan berbagai klasifikasi pendidikan.
Baca juga: Bupati Pati: Layanan digital ciptakan efisiensi transparansi