Jakarta (ANTARA) - Ekosistem pengguna teknologi blockchain mendorong transparansi dan keadilan dalam monetisasi data dari para pengguna Internet serta kepada para pembeli data di Indonesia.
"Teknologi blockchain memungkinkan setiap informasi dapat ditelusuri asal-muasalnya karena punya sifat yang tidak dapat diubah secara sepihak," kata Yayasan Ethereum Meetup Indonesia Teguh Kurniawan Harmanda dalam keterangan tertulis kepada Antara di Jakarta, Kamis malam.
Blockchain, lanjut Teguh, punya kelekatan sifat pada data digital sehingga pergerakannya dapat dicatat selayaknya sebuah transaksi yang disaksikan oleh banyak pihak.
Data pengguna Internet di Indonesia, dengan teknologi blockchain, tidak akan dengan mudah diperjualbelikan oleh penyedia jasa teknologi tanpa diketahui oleh penggunanya.
Baca juga: Praktisi IT Indonesia paparkan teknologi Blockchain di forum PBB
Demikian pula, para pembeli data dapat menelusuri asal muasal data yang diperoleh dari penyedia jasa teknologi.
CEO SwipeCrypto Clifford Lim, sebagai proyek keterlibatan data bergerak dengan teknologi blockchain, mengatakan data transaksi nasabah, pergerakan orang, ataupun pilihan belanja dalam jaringan (online) semestinya tidak dijual secara sepihak tanpa ada persetujuan dari pengguna aplikasi sebagai sumber data.
"Pada setiap aplikasi seringkali muncul ketentuan layanan penyedia aplikasi akan mengumpulkan data dari pelanggan untuk kepentingan tertentu. Tapi, sebagian besar pengguna aplikasi itu tidak menyadari fakta data mereka diperjual-belikan," kata Lim.
Ekosistem SwipeCrypto, lanjut Lim, dapat memungkinkan para pengguna untuk mempunyai kendali atas data pribadi mereka dan dapat memilih data apa saja yang akan dibuka ke pasar, bahkan memilih untuk sama sekali tidak membagikan datanya.
Baca juga: Finney ponsel blockchain pertama mulai dijual
"Pengembang aplikasi akan tetap mendapatkan bagian sewajarnya, tapi bukan menjadi penguasa data satu-satunya karena tata kelola data dilakukan secara terdesentralisasi," ujar Lim.
Lim menambahkan keterlibatan pengguna ataupun pengembang aplikasi akan diganjar dengan nilai tertentu berupa aset krypto.
Sementara dari sisi perusahaan pembeli data dari penyedia aplikasi, mereka dapat melacak sumber data itu.
"Dengan sistem blockchain itu, perusahaan pembeli data akan dengan mudah menelusuri asal muasal data yang tersaji dari aplikasi meskipun mungkin data sudah dalam bentuk kompilasi," ujar Lim.
Baca juga: Indonesia buka diri terhadap Blockchain
Berita Terkait
Coinkami luncurkan sertifikasi blockchain internasional dari Dubai
Sabtu, 23 November 2024 10:50 Wib
Ponpes Darul Fiqih tandatangani kerja sama Blockchain di Dubai
Jumat, 18 Oktober 2024 12:21 Wib
Pengenalan teknologi blockchain masuk ke ranah akademisi
Rabu, 9 Oktober 2024 19:19 Wib
DST jalin kerja sama dengan Sphynx Lab Limited
Rabu, 25 September 2024 17:04 Wib
ICB berafiliasi dengan DBC
Kamis, 12 September 2024 16:24 Wib
Aplikasi Pintu nilai adopsi Kripto akan tumbuh di 2023
Rabu, 11 Januari 2023 12:39 Wib
Token Sangkara jadi sponsor utama acara Blockchain Malaysia Get Connected 2022
Minggu, 29 Mei 2022 8:49 Wib
Teknologi blockchain dinilai mampu gerakkan ekonomi nasional
Kamis, 21 April 2022 22:10 Wib