Jakarta (Antaranews Jateng) - Beredar video yang menunjukkan pertemuan sejumlah petinggi Google yang mengemukakan pandangan mereka tidak lama setelah Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika Serikat pada Pilpres AS 2016 lalu.
Video tersebut pertama kali dilaporkan oleh laman Breitbart News. Salah seorang pendiri Google, Sergey Brin, pada awal video tersebut berpendapat kemenangan Trump menjadi salah satu hari Jumat yang tidak menyenangkan.
“Ayo kitat hadapi. Kebanyakan orang di sini kesal dan sedih karena pemilu. Saya pribadi, sebagai seorang imigran dan pengungsi, saya menilai pemilu ini sangat ofensif dan saya rasa kalian pun merasa begitu. Saya rasa ini waktu yang sangat berat dan bertentangan dengan beberapa nilai kita,” kata Brin, dikutip dari laman Fox News.
Wakil Direktur Google Kent Walker menyebut hasil Pilpres AS 2016 lalu sebagai “kejutan bagi kita semua”.
“Mengejutkan untuk kita semua, hasil pemilu. Ini merupakan proses yang adil dan demokratis, kami menghargai hal itu,” kata Walker.
Walker dalam video tersebut menyatakan tantangan yang dihadapi di dalam negeri juga berlaku di luar Amerika Serikat.
“Dampaknya untuk dunia begitu luas. Dan gemanya di dunia signifikan. Ini bukan pertama kalinya kami melihat peningkatan nasionalisme, populisme, dan kekhawatiran,” kata dia.
CFO Ruth Porat pda gilirannya menyatakan dia pendukung Hillary Clinton, namun, dia menghormati hasil dari proses demokrasi.
“Siapa yang kita pilih, bukan itu poin utama. Nilai-nilai yang kita anut di perusahaan ini melampaui politik karena itu kita akan berjuang untuk mempertahankannya,” kata dia.
Google melalui keterangan resmi membenarkan pertemuan tersebut dan pandangan yang dikemukakan dalam video tersebut bersifat pribadi. Tidak ada komentar yang menyatakan pengaruh bias plitik terhadap produk-produk Google.
“Tidak ada pernyataan dalam video tersebut, atau pertemuan mana pun, yang menyatakan bias politik mempengaruhi operasional produk kami. Hal sebaliknya, produk kami dibuat untuk semua orang dan kami merancangnya dengan hati-hati agar menjadi sumber terpercaya bagi smeua orang, terlepas dari pandangan politik,” kata Google.