Batang, ANTARA JATENG - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Riyanto berharap pada pengurus Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi bisa lebih efektif mengawasi perilaku korupsi di daerah.
"Korupsi adalah sebuah kejahatan dan dilakukan karena adanya niat, kesempatan, kemampuan, serta adanya sasaran yang dikorupsi termasuk kepala desa yang saat ini telah memiliki sasaran," kata Bibit Samad saat acara pelantikan Pengurus Pimpinan Daerah GMPK Batang di Batang, Rabu.
Bibit Samad yang juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Pusat GMPK itu mengatakan bahwa GMPK lahir atas keprihatinan masyarakat yang geram terhadap tindak korupsi di Indonesia.
Tindakan korupsi di Indonesia, kata dia, sudah menggurita dan sangat memprihatinkan, bahkan perilaku korupsi sudah sampai di tingkat desa.
"Tindakan korupsi sudah menjadi hal yang biasa di Indonesia karena pada masa penjajahan pun sudah ada sehingga menjadi penyakit kronis hingga sekarang. Tindak korupsi sudah dianggap menjadi kebiasaan sehingga tidak bisa lagi melihat mana halal dan mana haram," katanya.
Ia mengatakan ada kerawanan korupsi yang harus dicegah antara lain lokasi rawan korupsi bea cukai, pajak termasuk dana desa.
"Di beberapa daerah ada kepala daerah yang tidak mau didampingi dalam pengelolaan dana desa padahal itu sebenarnya salah karena berpeluang terjadinya korupsi. Oleh karena, kami berharap teman GMPK ikut dalam pengawasan jalannya pembangunan pemerintahan di daerah dan birokrasi di daerah," katanya.
Bupati Batang Wihaji berharap pada pengurus GMPK yang sudah dilantik harus mampu menjaga integritas dan semangat untuk memerangi perilaku korupsi.
"Kami mengajak para pengurus GMPK di daerah mengubah anggapan negatif dan kultur. Ingatkan kami apabila dalam bekerja menyimpang dari ketentuan hukum yang berlaku," katanya.