Malam Tirakatan Haornas Gaungkan Semangat Persatuan Nasional
Magelang, ANTARA JATENG - Acara malam tirakatan jelang acara puncak Hari
Olahraga Nasional Ke-34 di Alun-Alun Kota Magelang, Jawa Tengah, Jumat
malam, menggaungkan semangat persatuan nasional.
Dipimpin oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, acara yang dimulai tepat pukul 21.00 WIB itu diwarnai penyatuan tanah dan air dari 90 kota dan kabupaten dari seluruh Indonesia, Sabang sampai Merauke.
"Tanah dan air ini diambil dari tempat-tempat yang dianggap agung oleh masyarakat di berbagai kota maupun kabupaten di Indonesia. Bukan cuma simbol, ini adalah tanda bahwa Tanah Air harus kita rawat selama-lamanya," ujar Imam.
Tanah dan air itu sendiri berasal dari 90 kabupaten dan kota di Indonesia, yang dilewati oleh peserta Gowes Nusantara, kegiatan bersepeda dari empat titik terluar Indonesia yaitu Sabang, Merauke, Tarakan dan Atambua, mulai Mei 2017 hingga berakhir di Magelang, Jawa Tengah pada perayaan puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas), Minggu, 9 September 2017.
Menpora sendiri mengawali pencampuran tanah dan air itu ke dalam kendil tanah liat, disusul tamu undangan termasuk Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dan berikutnya masyarakat.
Setelah disatukan dalam wadah-wadah, nantinya semua dibawa ke puncak Gunung Tidar dan menjadi pondasi Monumen Tanah Air Nusantara yang akan dibangun di sana.
Gunung Tidar menjadi tempat didirikannya monumen tersebut karena diyakini sebagai titik pusat tanah Jawa.
"Peristiwa ini bersejarah bagi kota kami," ujar Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito.
Ada pun malam tirakatan itu diakhiri dengan pagelaran wayang semalam suntuk dengan dalang Warseno Hardjodarsono yang dikenal dengan Ki Warseno Slank.
Introspeksi SEA Games
Tirakatan tersebut juga dimanfaatkan Menpora Imam Nahrawi untuk mengintrospeksi diri terkait hasil SEA Games ke-29, 2017, Malaysia, di mana Indonesia cuma mendapatkan 38 medali emas dan menempati urutan kelima di klasemen perolehan medali.
"Ini pelajaran penting bagi kita semua, khususnya saya," kata Menpora.
Imam Nahrawi pun berharap Indonesia bisa berprestasi lebih baik di masa depan, khususnya dalam ajang Asian Games 2018 yang dilangsungkan di Indonesia.
Harapan serupa juga diucapkan oleh Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito.
"Saya pribadi prihatin dengan prestasi Indonesia di ASEAN. Semoga itu menjadi waktu kita untuk mengoreksi serta lebih mawas diri agar olahraga Indonesia bisa berjaya lagi," kata Sigit.
Dipimpin oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, acara yang dimulai tepat pukul 21.00 WIB itu diwarnai penyatuan tanah dan air dari 90 kota dan kabupaten dari seluruh Indonesia, Sabang sampai Merauke.
"Tanah dan air ini diambil dari tempat-tempat yang dianggap agung oleh masyarakat di berbagai kota maupun kabupaten di Indonesia. Bukan cuma simbol, ini adalah tanda bahwa Tanah Air harus kita rawat selama-lamanya," ujar Imam.
Tanah dan air itu sendiri berasal dari 90 kabupaten dan kota di Indonesia, yang dilewati oleh peserta Gowes Nusantara, kegiatan bersepeda dari empat titik terluar Indonesia yaitu Sabang, Merauke, Tarakan dan Atambua, mulai Mei 2017 hingga berakhir di Magelang, Jawa Tengah pada perayaan puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas), Minggu, 9 September 2017.
Menpora sendiri mengawali pencampuran tanah dan air itu ke dalam kendil tanah liat, disusul tamu undangan termasuk Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dan berikutnya masyarakat.
Setelah disatukan dalam wadah-wadah, nantinya semua dibawa ke puncak Gunung Tidar dan menjadi pondasi Monumen Tanah Air Nusantara yang akan dibangun di sana.
Gunung Tidar menjadi tempat didirikannya monumen tersebut karena diyakini sebagai titik pusat tanah Jawa.
"Peristiwa ini bersejarah bagi kota kami," ujar Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito.
Ada pun malam tirakatan itu diakhiri dengan pagelaran wayang semalam suntuk dengan dalang Warseno Hardjodarsono yang dikenal dengan Ki Warseno Slank.
Introspeksi SEA Games
Tirakatan tersebut juga dimanfaatkan Menpora Imam Nahrawi untuk mengintrospeksi diri terkait hasil SEA Games ke-29, 2017, Malaysia, di mana Indonesia cuma mendapatkan 38 medali emas dan menempati urutan kelima di klasemen perolehan medali.
"Ini pelajaran penting bagi kita semua, khususnya saya," kata Menpora.
Imam Nahrawi pun berharap Indonesia bisa berprestasi lebih baik di masa depan, khususnya dalam ajang Asian Games 2018 yang dilangsungkan di Indonesia.
Harapan serupa juga diucapkan oleh Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito.
"Saya pribadi prihatin dengan prestasi Indonesia di ASEAN. Semoga itu menjadi waktu kita untuk mengoreksi serta lebih mawas diri agar olahraga Indonesia bisa berjaya lagi," kata Sigit.