"Pertimbangan kami mengangkat tema masyarakat Samin karena mereka menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kesederhanaan, rendah hati, dan hidup apa adanya," kata Ketua DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Jawa Tengah Pranoto Hadi Prayitno di Semarang, Selasa.
Menurut dia, pada penyelenggaraan BWI tahun lalu belum menggunakan suatu tema yang diangkat, tapi seiring perkembangan dan melihat potensi serta keunikan lokal yang luar biasa maka pada 2015 mengangkat kearifan budaya lokal masyarakat Samin.
"Tema BWI 2015 ini merupakan tema besar tahun ini yang juga dipakai pada kegiatan Jawa Tengah Travel Mart," ujarnya.
Dalam pelaksanaan BWI 2015 di Hotel Oaktree Semarang, seluruh panitia terlihat mengenakan pakaian khas masyarakat Samin.
Ketua Panitia BWI 2015 Santi Aparamita mengungkapkan bahwa BWI tahun ini diikuti oleh 83 "seller" dan 382 "buyer" dari berbagai daerah dengan target nilai transaksi di atas Rp1 miliar.
"Jumlah 'seller' dan 'buyer' BWI 2015 mengalami kenaikan dibandingkan BWI 2014 yang hanya diikuti 78 'seller' dan 245 'buyer' dengan nilai transaksi Rp675 juta," katanya.
Ia menjelaskan bahwa "seller" yang berpartisipasi pada BWI 2015 terdiri dari pelaku pariwisata seperti hotel, rumah makan, perusahaan transportasi, biro perjalanan, dan pusat oleh-oleh, sedangkan "buyer" semuanya terdiri dari biro perjalanan wisata.
"Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini bersifat terbuka, baik 'seller' maupun 'buyer' datang dari seluruh provinsi di Indonesia," ujarnya.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah Toto Riyanto mengapresiasi BWI 2015 yang juga bertujuan mempromosikan objek-objek wisata yang ada di 35 kabupaten/kota.
"BWI 2015 berskala nasional dan berdampak langsung terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Jateng," katanya.