Kepala Kantor Penanaman Modal (KPM) Kota Magelang Aeny Setyawati di Magelang mengatakan kegiatan tahunan itu mempertemukan sejumlah investor dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Ia mengatakan dalam kegiatan itu sejumlah UMKM di Kota Magelang menggelar beragam jenis barang dan produk unggulan seperti batik Magelangan, kerajinan tas dan souvenir dari daun enceng gondok, aneka keripik sayuran, dan kerajinan lainnya.
"Kegiatan ini merupakan terobosan yang kami lakukan dalam rangka membuka celah investasi. Kebijakan ini efektif dan mampu mendorong kenaikan investasi di Kota Magelang," katanya.
Ia menyebut, realisasi investasi di Kota Magelang sejak tahun 2010 selalu mengalami peningkatan. Pada 2010 realisasi investasi Rp80,23 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp332,39 miliar tahun 2011 dan Rp409,70 miliar pada 2012.
Pada 2013 realisasi investasi naik lagi menjadi Rp613,06 miliar dan pada semester pertama tahun 2014 realisasi juga meningkat menjadi Rp620,32 miliar.
"Kami berharap dengan adanya Massif ini realisasi investasi hingga akhir tahun bisa meningkat lebih banyak lagi," katanya.
Ia menuturkan Massif merupakan sarana informasi segala potensi investasi yang ada. Sejumlah investor prospektif diundang guna menggali informasi. Tujuan utama Massif untuk meningkatkan investasi dan membangun kemitraan strategis.
"Termasuk mempercepat realisasi investasi bagi para calon investor yang sudah beberapa kali menjajaki kerja sama," katanya.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Sugiharto mengatakan kota jasa ini masih membutuhkan pemodal untuk pembangunan ke depan. Pemerintah tidak akan mampu membangun kotanya hanya dengan dana APBD atau APBN, maka diperlukan dukungan pemodal luar yang bisa bersama-sama membangun, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Ia mengatakan, Kota Magelang memang kecil dan potensi investasinya terbatas karena hanya terdiri dari tiga kecamatan dan 17 kelurahan. Namun, dengan potensi terbatas itu Pemkot magelang justru memanfaatkan betul seluruh potensi untuk menarik minat para investor.
"Investasi masih terbuka baik di bidang properti, hotel, restoran, rumah sakit, dan lainnya. Saya jamin para investor tidak akan kesulitan mendapat izin investasi di sini," katanya.
Berita Terkait
Pemprov Jateng tagih Pajak Kendaraan Bermotor lewat "Sengkuyung"
Selasa, 3 Desember 2024 8:22 Wib
Pemkot Pekalongan masifkan gerakan minat baca lewat safari literasi
Selasa, 26 November 2024 10:20 Wib
Wakil Ketua MPR RI sosialisasikan empat pilar lewat wayang
Senin, 25 November 2024 18:56 Wib
RSMS Purwokerto kampanyekan pola hidup sehat lewat lomba mural
Jumat, 22 November 2024 13:07 Wib
Ikhtiar promosi objek wisata Kudus lewat festival jazz
Rabu, 20 November 2024 15:47 Wib
BPJAMSOSTEK tekan kecelakaan kerja lewat kampanye promotif-preventif
Rabu, 13 November 2024 18:42 Wib
BI Jateng kirim uang ke daerah 3T lewat "Ekspedisi Rupiah Karimunjawa"
Rabu, 6 November 2024 14:29 Wib
BPN Blora targetkan 13.011 bidang tanah bersertifikat lewat PTSL
Rabu, 6 November 2024 8:46 Wib