"Penggunaan mesin pada awalnya memang enak," katanya saat ditemui di booth Volkswagen Indonesia International Motor Show 2013 (IIMS 2013), Jakarta, Minggu.

Dia melanjutkan bahwa jika penggunaan mesin terus dilakukan bisa menyebabkan kerusakan pada mesin dalam waktu tiga tahun.

"Biasanya setelah tahun ketiga, mesin baru terasa tidak enak," katanya.

Mesin Euro 5 yang ada pada VW Beetle, menurutnya, sangat sensitif terhadap partikel pada bahan bakar minyak. Jika ada partikel yang tidak sesuai masuk dan tersangkut bisa mengganggu kinerja mesin.

"Mesin euro 5 itu sangat sensitif. Meski partikel yang nyangkut kecil tapi impact ke mesinnya besar," katanya.

Itu juga, lanjutnya yang menjadi alasan Volkswagen belum meluncurkan VW Beetle secara resmi ke Indonesia.

"Dari Jermannya juga belum memberi ijin karena bensin disini tidak sesuai," katanya.

Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024