Pelatih Triyaningsih, Ruwiyati ketika dihubungi dari Semarang, Selasa, mengatakan, latihan yang dijalani Triyaningsih disesuaikan dengan tempat pekerjaan yang bersangkutan.

"Selama ini Triyaningsih kerjanya di Jakarta (staf kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga) sehingga latihannya juga di sana," kata Ruwiyati yang juga kakak Triyaningsih tersebut.

Mantan pelari nasional tersebut mengatakan Triyaningsih masih menunggu surat panggilan masuk pelatnas untuk persiapan tampil pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara di Myanmar mendatang.

"Sampai kini memang belum ada surat panggilan dari induk organisasi olahraga atletik di Tanah Air untuk masuk pelatnas dan kami masih menunggunya," katanya.

Ia menambahkan, untuk sementara ini dirinya yang menjadi pelatih bagi Triyaningsih karena sampai kini belum ada pelatih dari pelatnas.

"Sekarang ini belum ada pelatih pelatnas maka saya yang melatih Triyaningsih. Kalau sudah ada pelatih pelatnas mungkin akan lain karena saya ini pelatih dari daerah," katanya menegaskan.

Triyaningsih merupakan salah satu dari 72 atlet yang dijaring PB PASI untuk masuk pelatnas SEA Games 2013 Myanmar berdasarkan hasil yang dicapai pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 Riau.

Pada pesta olahraga multievent empat tahunan di Riau tersebut, Triyaningsih meraih dua medali emas dari nomor lari 5.000 dan 10 ribu meter.

Bahkan pada nomor lari 10 ribu meter, yang bersangkutan berhasil memecahkan rekor PON atas namanya sendiri. Catatan waktu pada nomor lari ini adalah 34 menit 21,60 detik.

Sementara itu rekor PON atas namanya sendiri adalah 34 menit 41,63 detik yang diciptakan saat meraih emas pada PON XVIII/2008 Kalimantan Timur.

Ketika ditanya event terdekat yang akan dihadapi Triyaningsih baik perorangan atau atas nama negara, dia mengatakan sampai sekarang ini belum ada.

"Belum ada event terdekat yang akan diikuti Triyaningsih dan sekarang ini masih menunggu surat panggilan masuk pelatnas," kata Ruwiyati.

Pewarta : -
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2024