Temanggung (ANTARA) - Direktur Rumah Sakit Umum Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Tetti Kurniawati menuturkan stroke bukan penyakit sendirian.

"Penyakit stroke itu pasti ada sebabnya, pasti ada faktor resikonya," katanya dalam seminar dalam rangka Hari Kesehatan ke-61 di Temanggung, Sabtu.

Dia menyampaikan, ada dua kelas besar faktor resiko struke pertama yang dapat dimodifikasi. kemudian kedua yang tidak dapat dimodifikasi. 

"Faktor yang dapat dimodifikasi artinya yang bisa diubah, bisa dikendalikan, bisa diolah," katanya.

Ia menyampaikan faktor resiko yang bisa di kendalikan antara lain hipertensi atau darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, kolestrol tinggi, merokok, dan kegemukan.

"Jangan khawatir yang punya darah tinggi atau diabetes, hal itu masih bisa dimodifikasi jangan sampai kena stroke , masih bisa dimodifikasi, masih bisa dikendalikan, masih bisa diturunkan darah tingginya supaya tidak kena stroke," katanya.

Menurut dia, bagaimana perlu mencegah stroke itu dari sekarang. 

"Masih muda tidak apa, penyakit di masa tua itu tabungan kita di masa muda, kalau di masa muda kita sehat insyaallah tuanya bisa menikmati hidup dengan sehat," katanya.

Oleh karena itu, katanya yang mempunyai faktor resiko stroke mari kendalikan dari sekarang.

"Orang takut nanti kena ginjal karena minum obat terus. Obat darah tinggi, obat diabetes tidak menyebabkan sakit ginjal, jadi jangan samaratakan," katanya.

Ia menuturkan, yang menyebabkan sakit ginjal itu obat anti nyeri yang penggunaannya berlebihan dan tidak dikontrol.

"Jadi kalau obat darah tinggi, obat sakit gula itu harus diminum terus, kalau obat nyeri sepanjang bulan tidak boleh diminum terus," katanya.


Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2025