Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah memastikan tidak ada ruang bagi praktik jual beli jabatan dalam rencana pengisian kekosongan jabatan baik untuk eselon II maupun eselon III.
Bupati Batang Faiz Kurniawan di Batang, Senin, mengatakan bahwa pihaknya secepatnya menuntaskan tahapan seleksi untuk memastikan layanan birokrasi berjalan tanpa hambatan sekaligus menjaga komitmen pemerintahan yang bersih dan profesional.
"Saya pastikan tidak ada jual dan beli jabatan selama saya menjabat. Tidak perlu mencari jabatan ke sana kemari yang penting bekerja dengan baik dan profesional," katanya.
Menurut dia, proses pengisian jabatan kosong sudah masuk tahap memasuki fase asesmen yang diikuti oleh sejumlah calon yang akan menempati posisi kepala organisasi perangkat daerah (OPD).
"Asesmen dilakukan untuk memetakan kompetensi, integritas, dan kesiapan mereka dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, terutama dalam konteks kepemimpinan," katanya.
Ia mengatakan asesmen memiliki peran strategis dalam memastikan kebijakan promosi, rotasi, hingga pengembangan karier yang sesuai dengan potensi individu.
Asesmen, kata dia, akan membantu dalam pengambilan keputusan terkait promosi, rotasi, serta pengembangan karier yang sesuai dengan kompetensi individu.
"Selain itu, asesmen juga menjadi sarana memastikan kesesuaian antara kemampuan pegawai dengan jabatan yang akan diemban. Tak kalah penting, proses ini sekaligus mengidentifikasi potensi dan area yang masih perlu dikembangkan, termasuk melalui inovasi," katanya.
Menurut dia, saat ini proses asesmen sudah berjalan dan diperkirakan minggu depan para calon pejabat sudah mulai melakukan interview.
"Kami menargetkan paling lambat Juli atau Agustus 2025, kekosongan jabatan di beberapa OPD sudah terisi," katanya.
Baca juga: Kapolresta Cilacap dimutasi, jabatan baru ajudan Wapres