Cilacap (ANTARA) - Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap Indarto mengatakan produksi perikanan tangkap di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, hingga semester pertama tahun 2024 mengalami peningkatan dan diharapkan bisa melampaui realisasi produksi tahun 2023.
"Sekarang sedang bagus, hasil tangkapannya meningkat karena dua hal, yakni yang pertama ikannya sedang ada, yang kedua jumlah kapalnya di Cilacap juga bertambah," katanya di Cilacap, Rabu.
Ia mengatakan berdasarkan data rapat koordinasi dengan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap, penambahan jumlah kapal dari luar daerah yang saat ini beroperasi di Cilacap berkisar 20-25 unit.
Menurut dia, kapal-kapal dari luar daerah tersebut mengambil perbekalan dan bongkar muatan berupa ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap yang selama ini terdapat sekitar 750 kapal.
"Sebagian kapal-kapal dari luar daerah itu sebelumnya memang kapal yang berasal dari Cilacap dan saat ini kembali ke Cilacap sesuai dengan izin dari provinsi maupun pusat," katanya.
Dengan bertambahnya jumlah kapal tersebut, kata dia, volume produksi perikanan tangkap di Cilacap hingga semester pertama tahun 2024 sudah mencapai 75 persen atau sekitar 31.500 ton dari total produksi tahun 2023.
Dalam hal ini, lanjut dia, total produksi perikanan tangkap baik laut maupun perairan darat di Cilacap pada tahun 2023 mencapai kisaran 42 ribu ton.
"Khusus yang laut, pada tahun 2023 sekitar 41 ribu ton. Saat ini, hingga pertengahan tahun 2024 atau semester pertama sudah mencapai 75 persen dari total produksi tahun 2023," katanya menegaskan.
Bahkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan produksi perikanan tangkap di Cilacap pada tahun 2024 dapat melampaui tahun 2023.
Indarto mengatakan jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan tersebut di antaranya tuna, cumi, dan layur.
Baca juga: Nelayan Segara Anakan Cilacap budidayakan lebah madu klanceng
"Sekarang sedang bagus, hasil tangkapannya meningkat karena dua hal, yakni yang pertama ikannya sedang ada, yang kedua jumlah kapalnya di Cilacap juga bertambah," katanya di Cilacap, Rabu.
Ia mengatakan berdasarkan data rapat koordinasi dengan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap, penambahan jumlah kapal dari luar daerah yang saat ini beroperasi di Cilacap berkisar 20-25 unit.
Menurut dia, kapal-kapal dari luar daerah tersebut mengambil perbekalan dan bongkar muatan berupa ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap yang selama ini terdapat sekitar 750 kapal.
"Sebagian kapal-kapal dari luar daerah itu sebelumnya memang kapal yang berasal dari Cilacap dan saat ini kembali ke Cilacap sesuai dengan izin dari provinsi maupun pusat," katanya.
Dengan bertambahnya jumlah kapal tersebut, kata dia, volume produksi perikanan tangkap di Cilacap hingga semester pertama tahun 2024 sudah mencapai 75 persen atau sekitar 31.500 ton dari total produksi tahun 2023.
Dalam hal ini, lanjut dia, total produksi perikanan tangkap baik laut maupun perairan darat di Cilacap pada tahun 2023 mencapai kisaran 42 ribu ton.
"Khusus yang laut, pada tahun 2023 sekitar 41 ribu ton. Saat ini, hingga pertengahan tahun 2024 atau semester pertama sudah mencapai 75 persen dari total produksi tahun 2023," katanya menegaskan.
Bahkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan produksi perikanan tangkap di Cilacap pada tahun 2024 dapat melampaui tahun 2023.
Indarto mengatakan jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan tersebut di antaranya tuna, cumi, dan layur.
Baca juga: Nelayan Segara Anakan Cilacap budidayakan lebah madu klanceng