Semarang (ANTARA) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) meresmikan wajah baru Kantor Cabang Pembantu (KCP) Universitas Diponegoro (Undip) yang dilengkapi dengan coffee space dan coworking space yang terletak di Gedung Muladi Dome, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah pada Rabu, 11 September 2024. Peresmian KCP Undip Tembalang ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) oleh Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dan Rektor Undip Prof Suharnomo.
KCP BTN dengan wajah baru yang dilengkapi dengan coffee space dan coworking space, kata Nixon, baru pertama kali di Semarang dan merupakan pilot project untuk KCP maupun kantor cabang (KC) yang lainnya terutama di kota-kota besar lainnya. Pada kesempatan tersebut sejumlah mahasiswa Undip yang tengah memanfaatkan coworking space yang berada di area KCP BTN tersebut.
"Kami bangga menjalin kerja sama dengan Universitas Diponegoro. Kerja sama BTN dengan Undip sudah berlangsung lama sejak 14 Maret 2016. Perseroan berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan beragam produk dan jasa perbankan yang akan memudahkan manajemen kampus, karyawan, dan mahasiswa dalam melakukan transaksi perbankan sehari-hari," kata Nixon saat peresmian KCP Undip.
Sejak 2016, BTN telah menjadi mitra perbankan dengan Undip melalui Kantor Cabang Semarang yang menyediakan sejumlah produk dan layanan jasa perbankan di antaranya, giro, deposito, payroll tunjangan pegawai, dan penyaluran dana Bidikmisi melalui 3.800 rekening yang dimulai pada 2017. Selain itu, BTN KC Semarang menyediakan Cash Management System untuk pengelolaan kas kampus, penerimaan aset Undip melalui Badan Pengelola Usaha, Bisnis Komersial dan Analisis Risiko (BP UBIKAR), serta produk Kredit Ringan (KRING) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BTN kepada karyawan atau dosen.
Untuk MoU terbaru, BTN menyediakan produk dan layanan jasa perbankan kepada Undip di antaranya membantu mengelola pembayaran uang kuliah melalui fasilitas perbankan Host-to-Host (H2H), serta layanan transaksi keuangan melalui Cash Management System (CMS).
Untuk mencetak wirausahawan baru di bidang properti dari lingkungan kampus Undip, BTN akan menyediakan Program Learning, Advisory, and Research oleh Housing Finance Center (HFC) yang telah didirikan perseroan pada 2015. Selain itu, para mahasiswa Undip juga berkesempatan untuk magang di Unit Kerja Bank BTN dan mengikuti kuliah umum yang diampu oleh BTN serta kolaborasi di bidang lain.
Nixon melihat potensi pengelolaan dana abadi milik Undip sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) sangat besar. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, Undip memiliki rekening tabungan untuk menyimpan dana penelitian sebesar Rp1,8 triliun dalam bentuk kas dan setara kas. Hingga kini, BTN mengelola sekitar Rp542 miliar atau 30,1 persen dari total dana pihak ketiga (DPK) Undip.
"Setiap fakultas di kampus UNDIP memiliki dana penelitian yang akan dibuatkan rekening tabungan, sehingga potensi penghimpunan DPK sangat besar. Apalagi, dana ini merupakan dana murah yang justru akan sangat membantu BTN dalam upayanya menjaga pertumbuhan margin di tengah mahalnya biaya dana perbankan saat ini," kata Nixon.
Tidak hanya itu, Undip juga telah memiliki anak usaha bernama Undip Maju, yang mengelola sejumlah unit bisnis seperti Klinik Pratama, Horison Inn Antawirya, dan peternakan sapi. Melalui BTN, Undip Maju telah memiliki rekening Tabungan Bisnis dan Investa dengan total sebesar Rp10 miliar. Nixon mengatakan, melalui kerja sama yang lebih erat dengan Undip, potensi pertumbuhan dana dari unit-unit usaha tersebut akan lebih besar di masa mendatang.
Sebelumnya, BTN melalui Housing Finance Center telah bekerja sama dengan berbagai universitas, di antaranya yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institute Pertanian Bogor (IPB), serta Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Melalui kerja sama dengan kampus-kampus tersebut, BTN melaksanakan berbagai program pendidikan dan literasi di bidang properti yang menghasilkan lebih dari 2.000 lulusan peserta.
Nixon menambahkan kerja sama dengan kampus Undip akan menghasilkan potensi bisnis yang positif bagi BTN, baik di sisi pendanaan maupun pinjaman. Sebagai contoh, melalui kerja sama dengan BP UBIKAR sebagai lini usaha Undip, BTN dapat menyediakan pembiayaan dan pengelolaan transaksi keuangan untuk sarana olahraga, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), pelatihan dan konsultasi, Rumah Sakit UNDIP, Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Permata, dan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Undip.
Rektor Undip Prof Suharnomo mengatakan pihaknya menyambut baik kerja sama dengan BTN sebagai langkah awal bagi Undip untuk mengelola keuangan dan sistem pembayaran di lingkungan kampus dengan lebih baik dan efisien.
"Kerja sama dengan BTN akan membantu Undip dalam hal sistem pembayaran yang lebih cermat, tepat, dan efisien di tengah pesatnya kemajuan teknologi. Selain itu, BTN juga bisa untuk tempat magang termasuk supprot dalam banyak hal," kata Suharnomo.
Nixon menambahkan terkait dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi, wilayah Jawa Tengah potensinya masih sangat besar dan dengan adanya target pemerintahan baru yang ingin membangun tiga juta rumah, BTN siap membidik potensi pangsa pasar pembiayaan rumah yang lebih besar lagi di Jawa Tengah.
“Kontribusi Jawa Tengah terhadap pangsa pasar KPR subsidi saat ini berada di posisi ketiga terbanyak setelah Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Di sini masih banyak KPR subsidi dan potensinya besar," kata Nixon.
KCP BTN dengan wajah baru yang dilengkapi dengan coffee space dan coworking space, kata Nixon, baru pertama kali di Semarang dan merupakan pilot project untuk KCP maupun kantor cabang (KC) yang lainnya terutama di kota-kota besar lainnya. Pada kesempatan tersebut sejumlah mahasiswa Undip yang tengah memanfaatkan coworking space yang berada di area KCP BTN tersebut.
"Kami bangga menjalin kerja sama dengan Universitas Diponegoro. Kerja sama BTN dengan Undip sudah berlangsung lama sejak 14 Maret 2016. Perseroan berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan beragam produk dan jasa perbankan yang akan memudahkan manajemen kampus, karyawan, dan mahasiswa dalam melakukan transaksi perbankan sehari-hari," kata Nixon saat peresmian KCP Undip.
Sejak 2016, BTN telah menjadi mitra perbankan dengan Undip melalui Kantor Cabang Semarang yang menyediakan sejumlah produk dan layanan jasa perbankan di antaranya, giro, deposito, payroll tunjangan pegawai, dan penyaluran dana Bidikmisi melalui 3.800 rekening yang dimulai pada 2017. Selain itu, BTN KC Semarang menyediakan Cash Management System untuk pengelolaan kas kampus, penerimaan aset Undip melalui Badan Pengelola Usaha, Bisnis Komersial dan Analisis Risiko (BP UBIKAR), serta produk Kredit Ringan (KRING) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BTN kepada karyawan atau dosen.
Untuk MoU terbaru, BTN menyediakan produk dan layanan jasa perbankan kepada Undip di antaranya membantu mengelola pembayaran uang kuliah melalui fasilitas perbankan Host-to-Host (H2H), serta layanan transaksi keuangan melalui Cash Management System (CMS).
Untuk mencetak wirausahawan baru di bidang properti dari lingkungan kampus Undip, BTN akan menyediakan Program Learning, Advisory, and Research oleh Housing Finance Center (HFC) yang telah didirikan perseroan pada 2015. Selain itu, para mahasiswa Undip juga berkesempatan untuk magang di Unit Kerja Bank BTN dan mengikuti kuliah umum yang diampu oleh BTN serta kolaborasi di bidang lain.
Nixon melihat potensi pengelolaan dana abadi milik Undip sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) sangat besar. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, Undip memiliki rekening tabungan untuk menyimpan dana penelitian sebesar Rp1,8 triliun dalam bentuk kas dan setara kas. Hingga kini, BTN mengelola sekitar Rp542 miliar atau 30,1 persen dari total dana pihak ketiga (DPK) Undip.
"Setiap fakultas di kampus UNDIP memiliki dana penelitian yang akan dibuatkan rekening tabungan, sehingga potensi penghimpunan DPK sangat besar. Apalagi, dana ini merupakan dana murah yang justru akan sangat membantu BTN dalam upayanya menjaga pertumbuhan margin di tengah mahalnya biaya dana perbankan saat ini," kata Nixon.
Tidak hanya itu, Undip juga telah memiliki anak usaha bernama Undip Maju, yang mengelola sejumlah unit bisnis seperti Klinik Pratama, Horison Inn Antawirya, dan peternakan sapi. Melalui BTN, Undip Maju telah memiliki rekening Tabungan Bisnis dan Investa dengan total sebesar Rp10 miliar. Nixon mengatakan, melalui kerja sama yang lebih erat dengan Undip, potensi pertumbuhan dana dari unit-unit usaha tersebut akan lebih besar di masa mendatang.
Sebelumnya, BTN melalui Housing Finance Center telah bekerja sama dengan berbagai universitas, di antaranya yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institute Pertanian Bogor (IPB), serta Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Melalui kerja sama dengan kampus-kampus tersebut, BTN melaksanakan berbagai program pendidikan dan literasi di bidang properti yang menghasilkan lebih dari 2.000 lulusan peserta.
Nixon menambahkan kerja sama dengan kampus Undip akan menghasilkan potensi bisnis yang positif bagi BTN, baik di sisi pendanaan maupun pinjaman. Sebagai contoh, melalui kerja sama dengan BP UBIKAR sebagai lini usaha Undip, BTN dapat menyediakan pembiayaan dan pengelolaan transaksi keuangan untuk sarana olahraga, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), pelatihan dan konsultasi, Rumah Sakit UNDIP, Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Permata, dan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Undip.
Rektor Undip Prof Suharnomo mengatakan pihaknya menyambut baik kerja sama dengan BTN sebagai langkah awal bagi Undip untuk mengelola keuangan dan sistem pembayaran di lingkungan kampus dengan lebih baik dan efisien.
"Kerja sama dengan BTN akan membantu Undip dalam hal sistem pembayaran yang lebih cermat, tepat, dan efisien di tengah pesatnya kemajuan teknologi. Selain itu, BTN juga bisa untuk tempat magang termasuk supprot dalam banyak hal," kata Suharnomo.
Nixon menambahkan terkait dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi, wilayah Jawa Tengah potensinya masih sangat besar dan dengan adanya target pemerintahan baru yang ingin membangun tiga juta rumah, BTN siap membidik potensi pangsa pasar pembiayaan rumah yang lebih besar lagi di Jawa Tengah.
“Kontribusi Jawa Tengah terhadap pangsa pasar KPR subsidi saat ini berada di posisi ketiga terbanyak setelah Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Di sini masih banyak KPR subsidi dan potensinya besar," kata Nixon.