Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, kembali menggencarkan gerakan pangan murah untuk masyarakat sebagai upaya menekan harga kebutuhan pokok dan mencegah inflasi.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, di Batang, Jumat, mengatakan meski kebutuhan pokok masyarakat sedikit naik, namun tingkat inflasi di daerah pada awal Agustus masih berkategori wajar yaitu hanya 0,40 persen.
"Gerakan pangan murah tersebut sudah pernah kami lakukan pada bulan sebelumnya. Namun, saat ini, kami menginisiasi gerakan pangan murah lagi dengan harga kebutuhan pokok masyarakat jauh lebih murah dari pasar," katanya.
Menurut dia, ketersediaan dan pendistribusian kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, gula, dan minyak goreng masih tergolong aman.
Namun di sisi lain, harga komoditas tertentu mengalami kenaikan meski tidak terlalu banyak.
"Memang ada sedikit kenaikan harga sejumlah komoditas seperti cabai rawit, cabai merah, dan minyak goreng. Akan tetapi, kenaikan harganya masih terpantau wajar," katanya.
Lani Dwi Rejeki mengatakan melalui gerakan pangan murah ini, pihaknya berupaya memberikan subsidi untuk membantu masyarakat agar tetap mampu membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih murah.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang Sutadi Ronodipuro mengatakan pada kegiatan gerakan pangan murah itu disediakan 500 paket sembako yaitu beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras kemasan 5 kilogram, 1 kilogram gula pasir, dan 1 liter minyak goreng seharga Rp80 ribu per paket.
Selain itu, kata dia, Pemkab juga menyediakan telur, bawang merah, cabai, dan sayuran yang dijual dengan harga di bawah pasar.
"Semoga harga cabai dan minyak goreng akan terus turun, setelah adanya kegiatan gerakan pangan murah ini. Kami merencanakan beberapa bulan ke depan, kami akan mengusulkan ke Bapanas supaya kegiatan serupa bisa digelar lagi," katanya.
Baca juga: Inflasi Kudus lebih rendah dibanding nasional
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, di Batang, Jumat, mengatakan meski kebutuhan pokok masyarakat sedikit naik, namun tingkat inflasi di daerah pada awal Agustus masih berkategori wajar yaitu hanya 0,40 persen.
"Gerakan pangan murah tersebut sudah pernah kami lakukan pada bulan sebelumnya. Namun, saat ini, kami menginisiasi gerakan pangan murah lagi dengan harga kebutuhan pokok masyarakat jauh lebih murah dari pasar," katanya.
Menurut dia, ketersediaan dan pendistribusian kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, gula, dan minyak goreng masih tergolong aman.
Namun di sisi lain, harga komoditas tertentu mengalami kenaikan meski tidak terlalu banyak.
"Memang ada sedikit kenaikan harga sejumlah komoditas seperti cabai rawit, cabai merah, dan minyak goreng. Akan tetapi, kenaikan harganya masih terpantau wajar," katanya.
Lani Dwi Rejeki mengatakan melalui gerakan pangan murah ini, pihaknya berupaya memberikan subsidi untuk membantu masyarakat agar tetap mampu membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih murah.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang Sutadi Ronodipuro mengatakan pada kegiatan gerakan pangan murah itu disediakan 500 paket sembako yaitu beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras kemasan 5 kilogram, 1 kilogram gula pasir, dan 1 liter minyak goreng seharga Rp80 ribu per paket.
Selain itu, kata dia, Pemkab juga menyediakan telur, bawang merah, cabai, dan sayuran yang dijual dengan harga di bawah pasar.
"Semoga harga cabai dan minyak goreng akan terus turun, setelah adanya kegiatan gerakan pangan murah ini. Kami merencanakan beberapa bulan ke depan, kami akan mengusulkan ke Bapanas supaya kegiatan serupa bisa digelar lagi," katanya.
Baca juga: Inflasi Kudus lebih rendah dibanding nasional