Kudus (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melakukan vaksinasi terhadap ternak ayam dan unggas milik peternak mandiri untuk mengantisipasi penyebaran virus Avian Influenza (AI) atau flu burung.
"Kami memang fokus terhadap peternak mandiri yang jumlah ternaknya tidak begitu banyak. Sedangkan peternak besar biasanya sudah melakukan vaksin secara mandiri," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Arin Nikmah di Kudus, Senin.
Ia berharap dengan adanya vaksinasi AI terhadap peternak unggas bisa mencegah potensi penyebaran AI, meskipun saat ini temuan kasus AI masih nihil.
Untuk stok vaksin AI, kata dia, tersedia cukup karena belum lama mendapatkan pasokan dari Provinsi Jateng.
Sasarannya, mulai dari hewan ternak ayam, ayam petelur, hingga bebek yang selama ini diternak masyarakat.
Selain melalui vaksinasi, untuk mencegah penyebaran virus flu burung masyarakat yang memiliki ternak unggas juga diminta menjaga kebersihan kandangnya serta mengandangkan ternaknya.
"Masyarakat juga kami minta bersikap proaktif dengan melaporkan setiap ada kasus ternak unggas yang mati mendadak untuk ditindaklanjuti, agar bisa diidentifikasi kematiannya akibat flu burung atau tidak," ujarnya.
Karena penularan virus AI, kata dia, bisa melalui air minum, udara, pakan, maupun kontak langsung dengan virus.
Ia menjelaskan bahwa virus AI merupakan penyakit endemi yang sudah ada di Indonesia sejak tahun 2004. Meskipun Kudus saat ini nihil flu burung, tetapi kasusnya pada hewan ternak masih berpotensi muncul meskipun satu atau dua ekor ternak.
"Bagi ternak yang sudah divaksin, tentunya akan memiliki antibodi yang bagus sehingga diharapkan tidak mudah terpapar flu burung. Untuk itulah, kami lebih memprioritaskan upaya preventif," ujarnya.
Upaya pencegahan selain melalui vaksinasi dan menjaga kebersihan kandang ternak, Dinas Pertanian Kudus juga akan mewaspadai sirkulasi perdagangan unggas dari luar Kudus dengan menerapkan pengawasan ketat di sejumlah pasar tradisional di Kudus.
Baca juga: UMP dampingi sertifikasi halal rumah potong unggas
"Kami memang fokus terhadap peternak mandiri yang jumlah ternaknya tidak begitu banyak. Sedangkan peternak besar biasanya sudah melakukan vaksin secara mandiri," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Arin Nikmah di Kudus, Senin.
Ia berharap dengan adanya vaksinasi AI terhadap peternak unggas bisa mencegah potensi penyebaran AI, meskipun saat ini temuan kasus AI masih nihil.
Untuk stok vaksin AI, kata dia, tersedia cukup karena belum lama mendapatkan pasokan dari Provinsi Jateng.
Sasarannya, mulai dari hewan ternak ayam, ayam petelur, hingga bebek yang selama ini diternak masyarakat.
Selain melalui vaksinasi, untuk mencegah penyebaran virus flu burung masyarakat yang memiliki ternak unggas juga diminta menjaga kebersihan kandangnya serta mengandangkan ternaknya.
"Masyarakat juga kami minta bersikap proaktif dengan melaporkan setiap ada kasus ternak unggas yang mati mendadak untuk ditindaklanjuti, agar bisa diidentifikasi kematiannya akibat flu burung atau tidak," ujarnya.
Karena penularan virus AI, kata dia, bisa melalui air minum, udara, pakan, maupun kontak langsung dengan virus.
Ia menjelaskan bahwa virus AI merupakan penyakit endemi yang sudah ada di Indonesia sejak tahun 2004. Meskipun Kudus saat ini nihil flu burung, tetapi kasusnya pada hewan ternak masih berpotensi muncul meskipun satu atau dua ekor ternak.
"Bagi ternak yang sudah divaksin, tentunya akan memiliki antibodi yang bagus sehingga diharapkan tidak mudah terpapar flu burung. Untuk itulah, kami lebih memprioritaskan upaya preventif," ujarnya.
Upaya pencegahan selain melalui vaksinasi dan menjaga kebersihan kandang ternak, Dinas Pertanian Kudus juga akan mewaspadai sirkulasi perdagangan unggas dari luar Kudus dengan menerapkan pengawasan ketat di sejumlah pasar tradisional di Kudus.
Baca juga: UMP dampingi sertifikasi halal rumah potong unggas