Purwokerto (ANTARA) - Mahasiswa Fisika Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) angkatan 2021, Wildanul Munfarid menorehkan prestasi membanggakan dengan menjadi bagian dari tim projek terbaik di MSIB Batch 6 Bangkit Akademi.
Awalnya, Wildanul yang mengikuti program tersebut melalui jalur Learning Path Machine Learning mengaku sempat ragu dan tidak terlalu antusias mengikuti program MSIB karena hanya belajar mandiri secara online (Studi Indeipenden).
Namun, seiring waktu, ia justru menemukan banyak hal menarik yang dapat dieksplorasi untuk menunjang masa depannya, terutama dalam bidang KMK pilihannya, yaitu Elektronika dan Instrumentasi.
Perjalanan Wildanul di MSIB Batch 6 tidaklah mudah. Ia harus melalui berbagai rintangan selama Februari hingga Juni 2024.
Berkat dukungan dari pihak Unsoed, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Prodi Fisika, serta bimbingan Umi Pratiwi, M.Sc., Wildanul mampu melewati masa-masa sulit tersebut.
Baca juga: Jurusan Agroteknologi Unsoed adakan Workshop Kurikulum Berbasis OBE
Di akhir program, Wildanul dan timnya diminta untuk menyelesaikan tugas akhir (Capstone Project) dengan mengkombinasikan antar learning path, yaitu Mobile Development, Machine Learning, dan Cloud Computing.
Timnya yang terdiri atas learning path Machine Learning Wildanul (Unsoed), Imanuel Albert Nugroho (Universitas Gunadarma), dan Viencent (Universitas Udayana). Untuk learning Path Mobile Development ada Ferdiansyah Annora dan Rehan Kurnia Hidayat (Universitas Gunadarma). Sedangkan dari Cloud Computing ada Mutiara Shakila dan Vindi Muthia Salsabila (Universitas Pakuan) berhasil meraih predikat projek terbaik dari 588 projek yang dibuat di Batch 6 MSIB Bangkit Akademi.
"Saya bersyukur atas kesempatan ini dan bangga atas pencapaian tim. Ini adalah bukti bahwa dengan kerja keras, tekad, dan kerja sama yang solid, kita bisa mencapai apa yang kita inginkan," ujar Wildanul.
Prestasi Wildanul merupakan bukti bahwa mahasiswa Unsoed memiliki kemampuan dan potensi yang luar biasa. Ia berharap prestasinya dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus belajar dan mengembangkan diri, serta berani untuk mengambil peluang yang ada.
Baca juga: Unsoed gelar Workshop Pemutakhiran Daftar Informasi Publik
Baca juga: Cegah rambut rontok, mahasiswa Unsoed bikin sampo dari buah parijoto dan minyak bekatul
Baca juga: Cegah rambut rontok, mahasiswa Unsoed bikin sampo dari buah parijoto dan minyak bekatul
Awalnya, Wildanul yang mengikuti program tersebut melalui jalur Learning Path Machine Learning mengaku sempat ragu dan tidak terlalu antusias mengikuti program MSIB karena hanya belajar mandiri secara online (Studi Indeipenden).
Namun, seiring waktu, ia justru menemukan banyak hal menarik yang dapat dieksplorasi untuk menunjang masa depannya, terutama dalam bidang KMK pilihannya, yaitu Elektronika dan Instrumentasi.
Perjalanan Wildanul di MSIB Batch 6 tidaklah mudah. Ia harus melalui berbagai rintangan selama Februari hingga Juni 2024.
Berkat dukungan dari pihak Unsoed, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Prodi Fisika, serta bimbingan Umi Pratiwi, M.Sc., Wildanul mampu melewati masa-masa sulit tersebut.
Baca juga: Jurusan Agroteknologi Unsoed adakan Workshop Kurikulum Berbasis OBE
Di akhir program, Wildanul dan timnya diminta untuk menyelesaikan tugas akhir (Capstone Project) dengan mengkombinasikan antar learning path, yaitu Mobile Development, Machine Learning, dan Cloud Computing.
Timnya yang terdiri atas learning path Machine Learning Wildanul (Unsoed), Imanuel Albert Nugroho (Universitas Gunadarma), dan Viencent (Universitas Udayana). Untuk learning Path Mobile Development ada Ferdiansyah Annora dan Rehan Kurnia Hidayat (Universitas Gunadarma). Sedangkan dari Cloud Computing ada Mutiara Shakila dan Vindi Muthia Salsabila (Universitas Pakuan) berhasil meraih predikat projek terbaik dari 588 projek yang dibuat di Batch 6 MSIB Bangkit Akademi.
"Saya bersyukur atas kesempatan ini dan bangga atas pencapaian tim. Ini adalah bukti bahwa dengan kerja keras, tekad, dan kerja sama yang solid, kita bisa mencapai apa yang kita inginkan," ujar Wildanul.
Prestasi Wildanul merupakan bukti bahwa mahasiswa Unsoed memiliki kemampuan dan potensi yang luar biasa. Ia berharap prestasinya dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus belajar dan mengembangkan diri, serta berani untuk mengambil peluang yang ada.
Baca juga: Unsoed gelar Workshop Pemutakhiran Daftar Informasi Publik
Baca juga: Cegah rambut rontok, mahasiswa Unsoed bikin sampo dari buah parijoto dan minyak bekatul
Baca juga: Cegah rambut rontok, mahasiswa Unsoed bikin sampo dari buah parijoto dan minyak bekatul