Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta memperbarui data stunting dengan melakukan penimbangan serentak terhadap balita-balita melalui posyandu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3P2KB) Kota Surakarta Purwanti di Solo, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan kegiatan penimbangan bayi secara serentak tersebut merupakan tindak lanjut dari penanganan stunting.
"Ini menindaklanjuti arahan dari Kemendagri terkait pencegahan stunting, jadi di bulan Juni ini memang ada intervensi serentak untuk pencegahan stunting, dimulai dari pendataan sasaran mulai dari calon pengantin, ibu hamil, hingga balita," katanya.
Ia mengatakan pengukuran yang dilakukan antara lain berat badan dan tinggi badan dengan disesuaikan usia.
"Selain itu ada edukasi pada orang tua bayi dan calon pengantin, sehingga antisipasi stunting bisa dioptimalkan," katanya.
Selanjutnya, kata dia, data terbaru yang diperoleh akan disinkronkan dengan data yang lama. Menurut dia, data terakhir merupakan hasil penimbangan Februari 2024 yakni ada sebanyak 1.050 kasus stunting.
Ia mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk menuju Solo Zero New Stunting pada tahun 2024.
Sementara itu Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa meminta seluruh masyarakat memanfaatkan kegiatan penimbangan serentak yang digelar pada semua posyandu sepanjang Juni 2024 ini.
Ia mengatakan upaya tersebut penting dilakukan sebagai bagian dari intervensi penanganan stunting pada masa mendatang.
"Penimbangan serentak ini kan untuk memetakan. Yang terakhir dilakukan April lalu, jadi ini sudah waktunya untuk menimbang ulang untuk melihat pengembangan kasus stunting yang sudah diintervensi dan antisipasi jika ada kasus baru," katanya.
Baca juga: Pemkab Batang gencarkan intervensi serentak cegah stunting
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3P2KB) Kota Surakarta Purwanti di Solo, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan kegiatan penimbangan bayi secara serentak tersebut merupakan tindak lanjut dari penanganan stunting.
"Ini menindaklanjuti arahan dari Kemendagri terkait pencegahan stunting, jadi di bulan Juni ini memang ada intervensi serentak untuk pencegahan stunting, dimulai dari pendataan sasaran mulai dari calon pengantin, ibu hamil, hingga balita," katanya.
Ia mengatakan pengukuran yang dilakukan antara lain berat badan dan tinggi badan dengan disesuaikan usia.
"Selain itu ada edukasi pada orang tua bayi dan calon pengantin, sehingga antisipasi stunting bisa dioptimalkan," katanya.
Selanjutnya, kata dia, data terbaru yang diperoleh akan disinkronkan dengan data yang lama. Menurut dia, data terakhir merupakan hasil penimbangan Februari 2024 yakni ada sebanyak 1.050 kasus stunting.
Ia mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk menuju Solo Zero New Stunting pada tahun 2024.
Sementara itu Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa meminta seluruh masyarakat memanfaatkan kegiatan penimbangan serentak yang digelar pada semua posyandu sepanjang Juni 2024 ini.
Ia mengatakan upaya tersebut penting dilakukan sebagai bagian dari intervensi penanganan stunting pada masa mendatang.
"Penimbangan serentak ini kan untuk memetakan. Yang terakhir dilakukan April lalu, jadi ini sudah waktunya untuk menimbang ulang untuk melihat pengembangan kasus stunting yang sudah diintervensi dan antisipasi jika ada kasus baru," katanya.
Baca juga: Pemkab Batang gencarkan intervensi serentak cegah stunting