Purwokerto (ANTARA) - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) terus berupaya meningkatkan kuantitas dan kualitas yang menunjang kemajuan akademik sekaligus mendatangkan pendapatan bagi perguruan tinggi itu, salah satunya dengan membangun kandang ayam closed house baru di area Gunung Tugel, Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
"Sekarang kita membangun kandang D, yang ini kapasitasnya itu sama dengan kandang B dan C. Jadi Unsoed sekarang menyebut kandang ayam, yaitu A,B,C dan D," kata Kepala Badan Pengelola Usaha (BPU) Unsoed Dr. Adi Indrayanto, S.E., M.Sc di Purwokerto, Selasa (6/5).
Dalam hal ini, kata dia, kandang A berada di Karangwangkal, sedangkan kandang B, C, dan D di Gunung Tugel.
Ia mengatakan kandang A, B, dan C masing-masing berkapasitas 20.000 ekor, sedangkan kandang D berkapasitas 40.000 ekor.
"Sumber pendanaan pembangunan kandang ayam D adalah dari PNBP, sehingga mendukung Unsoed dalam persiapan menjadi PTN BH," katanya.
Kendati demikian, dia mengakui sumber dana pembangunan tidak semua dari PNBP, karena anggaran untuk pengadaan peralatan kandang menggunakan dana revitalisasi perguruan tinggi.
Ia mengharapkan kandang ayam closed house yang baru dapat memberikan kontribusi pendapatan yang baik bagi universitas dan investasi yang cepat kembali.
"Usaha kandang ayam ini menggunakan konsep inti dan plasma. Kami sebagai plasma, kami menerima, bibit dari inti, kemudian kita kembangkan dan konsep inti plasma, tugasnya, memelihara terus diambil," jelasnya.
Baca juga: Unsoed batalkan kenaikan UKT tahun 2024
Menurut dia, usaha kandang ayam tersebut juga sebagai sarana pembelajaran dan tempat magang bagi mahasiswa.
"Pembangunan closed house baru diharapkan dapat memberikan peluang mahasiswa untuk memperoleh pendapatan, juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempraktikkan secara langsung ilmu yang sudah diperoleh di bangku kuliah," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan kandang ayam closed house merupakan salah satu sumber pendapatan Unsoed yang dikelola oleh BPU.
Menurut dia, pendapatan BPU pada tahun 2023 mencapai Rp6,2 miliar atau naik sekitar 100 persen dari tahun sebelumnya dan pada tahun 2024 ditargetkan sebesar Rp7,5 miliar.
"Untuk kandang ayam, kami menargetkan pendapatan dari investasi sebesar Rp1 miliar," katanya.
Ia mengatakan dalam beberapa tahun ke depan, Unsoed juga berencana menambah kandang ayam dengan membangun kandang E dan F di area Gunung Tugel karena ketersediaan lahannya masih luas.
Adi mengharapkan keberadaan kandang ayam yang terus bertambah akan meningkatkan pendapatan untuk Unsoed dan memberikan peluang sebagai tempat magang serta tambahan pendapatan bagi mahasiswa.
Baca juga: Pelajari keragaman budaya, mahasiswa PMM 4 jelajah Banyumas Kota Lama
Baca juga: Akademisi Unsoed prediksi Pilkada Purbalingga pertarungan paman dan keponakan
Baca juga: Renovasi gedung Fikes Unsoed tingkatkan kenyamanan civitasacademica
"Sekarang kita membangun kandang D, yang ini kapasitasnya itu sama dengan kandang B dan C. Jadi Unsoed sekarang menyebut kandang ayam, yaitu A,B,C dan D," kata Kepala Badan Pengelola Usaha (BPU) Unsoed Dr. Adi Indrayanto, S.E., M.Sc di Purwokerto, Selasa (6/5).
Dalam hal ini, kata dia, kandang A berada di Karangwangkal, sedangkan kandang B, C, dan D di Gunung Tugel.
Ia mengatakan kandang A, B, dan C masing-masing berkapasitas 20.000 ekor, sedangkan kandang D berkapasitas 40.000 ekor.
"Sumber pendanaan pembangunan kandang ayam D adalah dari PNBP, sehingga mendukung Unsoed dalam persiapan menjadi PTN BH," katanya.
Kendati demikian, dia mengakui sumber dana pembangunan tidak semua dari PNBP, karena anggaran untuk pengadaan peralatan kandang menggunakan dana revitalisasi perguruan tinggi.
Ia mengharapkan kandang ayam closed house yang baru dapat memberikan kontribusi pendapatan yang baik bagi universitas dan investasi yang cepat kembali.
"Usaha kandang ayam ini menggunakan konsep inti dan plasma. Kami sebagai plasma, kami menerima, bibit dari inti, kemudian kita kembangkan dan konsep inti plasma, tugasnya, memelihara terus diambil," jelasnya.
Baca juga: Unsoed batalkan kenaikan UKT tahun 2024
Menurut dia, usaha kandang ayam tersebut juga sebagai sarana pembelajaran dan tempat magang bagi mahasiswa.
"Pembangunan closed house baru diharapkan dapat memberikan peluang mahasiswa untuk memperoleh pendapatan, juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempraktikkan secara langsung ilmu yang sudah diperoleh di bangku kuliah," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan kandang ayam closed house merupakan salah satu sumber pendapatan Unsoed yang dikelola oleh BPU.
Menurut dia, pendapatan BPU pada tahun 2023 mencapai Rp6,2 miliar atau naik sekitar 100 persen dari tahun sebelumnya dan pada tahun 2024 ditargetkan sebesar Rp7,5 miliar.
"Untuk kandang ayam, kami menargetkan pendapatan dari investasi sebesar Rp1 miliar," katanya.
Ia mengatakan dalam beberapa tahun ke depan, Unsoed juga berencana menambah kandang ayam dengan membangun kandang E dan F di area Gunung Tugel karena ketersediaan lahannya masih luas.
Adi mengharapkan keberadaan kandang ayam yang terus bertambah akan meningkatkan pendapatan untuk Unsoed dan memberikan peluang sebagai tempat magang serta tambahan pendapatan bagi mahasiswa.
Baca juga: Pelajari keragaman budaya, mahasiswa PMM 4 jelajah Banyumas Kota Lama
Baca juga: Akademisi Unsoed prediksi Pilkada Purbalingga pertarungan paman dan keponakan
Baca juga: Renovasi gedung Fikes Unsoed tingkatkan kenyamanan civitasacademica