Semarang (ANTARA) - Atlet Jawa Tengah yang dipersiapkan tampil pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut mengikuti program pembangunan karakter atau "character building" di Rindam IV/Diponegoro Magelang, 27-29 Februari 2024.
Program yang diikuti 500 atlet dari 52 cabang olahraga tersebut dibuka oleh Komandan Rindam IV/Diponegoro Kolonel A Hadi Al Jufri, Selasa.
"Tidak ada prestasi yang datang tanpa melalui perjuangan. Karena itu, kalian harus berlatih keras guna meraih prestasi tertinggi dalam PON 2024 di Aceh-Sumatera Utara," kata dia.
Hadi mengatakan, atlet juga harus bisa mengenali atau mengetahui kekuatan sendiri dan lawan.
"Dengan mengetahui hal itu, kita bertempur 1.000 kali maka akan mendapat kemenangan. Kalau lawan bersiap 10 kali, kita harus 20 kali. Kalau sama-sama 10 kali, nanti hasilnya bergantung nasib," kata Hadi.
Usai memberikan pembekalan, Hadi Rindam menyerahkan para atlet kepada Komandan Dodik Bela Negara Letkol Slamat Riyadi untuk menggembleng mental mereka selama tiga hari.
Slamet Riyadi meminta para atlet memanfaatkan waktu yang pendek untuk menyerap ilmu tentang karakter demi meraih prestasi pada PON 2024.
Tali Asih
Di sela-sela acara itu juga akan dilakukan peresmian Atlet Pelatda PON XXI Jateng oleh Pj Gubernur Nana Sudjana di Lapangan Rindam, Rabu malam esok.
Peresmian tersebut bukan berarti Pelatda baru dimulai, namun sejak 1 Februari, KONI Jateng sudah menggelar pemusatan lathan daerah.
"Untuk persiapan PON, Pelatda sudah dilakukan sejak 1 Februari. Bahkan cabang-cabang olahraga sudah memulainya secara mandiri," kata Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Soedjatmiko.
Acara lain yang dilaksanakan bersama dengan peresmian atlet Pelatda adalah penyerahan tali asih kepada atlet Jateng yang membela Indonesia pada Asian Games 2022 di Hangzhou, China.
Atlet Jateng menyumbangkan dua medali emas atas nama Amelya Nur Sifa dari sepeda BMX dan Tri Wahyu Bawono dari dayung.
Kemudian dua perak Kiromal Katibin dari panjat tebing, Tri Wahyu Bawono (dayung), serta empat perunggu.
Empat medali perunggu diraih Tharisa Dea Florentina (wushu), Sunu Wahyu Trijati ( soft tenis), Tri Wahyu Bawono (dayung), serta Dora Aulia dan Frisca Karisma ( sepak takraw).
Sedangkan untuk pelatih ada empat orang yang mengantar atletnya meraih medali, yakni Kuat (medali emas, perak dan perunggu/ dayung), Mahmud Fauzan Efendi (perak, panjat tebing), Triyanto Budi Santoso (perak, panjat tebing) dan Tri Aji (perunggu, sepak takraw).
Program yang diikuti 500 atlet dari 52 cabang olahraga tersebut dibuka oleh Komandan Rindam IV/Diponegoro Kolonel A Hadi Al Jufri, Selasa.
"Tidak ada prestasi yang datang tanpa melalui perjuangan. Karena itu, kalian harus berlatih keras guna meraih prestasi tertinggi dalam PON 2024 di Aceh-Sumatera Utara," kata dia.
Hadi mengatakan, atlet juga harus bisa mengenali atau mengetahui kekuatan sendiri dan lawan.
"Dengan mengetahui hal itu, kita bertempur 1.000 kali maka akan mendapat kemenangan. Kalau lawan bersiap 10 kali, kita harus 20 kali. Kalau sama-sama 10 kali, nanti hasilnya bergantung nasib," kata Hadi.
Usai memberikan pembekalan, Hadi Rindam menyerahkan para atlet kepada Komandan Dodik Bela Negara Letkol Slamat Riyadi untuk menggembleng mental mereka selama tiga hari.
Slamet Riyadi meminta para atlet memanfaatkan waktu yang pendek untuk menyerap ilmu tentang karakter demi meraih prestasi pada PON 2024.
Tali Asih
Di sela-sela acara itu juga akan dilakukan peresmian Atlet Pelatda PON XXI Jateng oleh Pj Gubernur Nana Sudjana di Lapangan Rindam, Rabu malam esok.
Peresmian tersebut bukan berarti Pelatda baru dimulai, namun sejak 1 Februari, KONI Jateng sudah menggelar pemusatan lathan daerah.
"Untuk persiapan PON, Pelatda sudah dilakukan sejak 1 Februari. Bahkan cabang-cabang olahraga sudah memulainya secara mandiri," kata Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Soedjatmiko.
Acara lain yang dilaksanakan bersama dengan peresmian atlet Pelatda adalah penyerahan tali asih kepada atlet Jateng yang membela Indonesia pada Asian Games 2022 di Hangzhou, China.
Atlet Jateng menyumbangkan dua medali emas atas nama Amelya Nur Sifa dari sepeda BMX dan Tri Wahyu Bawono dari dayung.
Kemudian dua perak Kiromal Katibin dari panjat tebing, Tri Wahyu Bawono (dayung), serta empat perunggu.
Empat medali perunggu diraih Tharisa Dea Florentina (wushu), Sunu Wahyu Trijati ( soft tenis), Tri Wahyu Bawono (dayung), serta Dora Aulia dan Frisca Karisma ( sepak takraw).
Sedangkan untuk pelatih ada empat orang yang mengantar atletnya meraih medali, yakni Kuat (medali emas, perak dan perunggu/ dayung), Mahmud Fauzan Efendi (perak, panjat tebing), Triyanto Budi Santoso (perak, panjat tebing) dan Tri Aji (perunggu, sepak takraw).