Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, telah menyiapkan 829,36 ton beras berasal dari bantuan sosial (bansos) Badan Pangan Nasional sebagai upaya mencegah kenaikan harga bahan pangan itu di pasaran.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang Wahyu Budi Santosa di Batang, Senin, mengatakan bahwa pemerintah memastikan untuk menyalurkan bantuan sosial cadangan beras Pemerintah (CBP) untuk menyikapi fenomena yang terjadi saat ini.

"Bantuan pangan cadangan beras Pemerintah pada tahap pertama sudah kami salurkan ke 82.936 keluarga penerima manfaat pada Februari 2024. Kemudian bansos CBP ini akan disalurkan lagi Januari-Maret 2024 dan April-Juni 2024," katanya.

Wahyu Budi yang didampingi Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dewi Wuryanti mengatakan masing-masing keluarga penerima manfaat tersebut nantinya akan menerima bantuan sosial BCP sebanyak 10 kilogram beras.

Bantuan pangan berupa 829,60 ton beras tersebut, kata dia, akan disalurkan pada 82.936 keluarga penerima manfaat yang tersebar di 249 desa/kelurahan dari 15 kecamatan.

Pedagang beras pasar tradisional Batang Yanah mengatakan saat ini harga beras sudah mencapai sekitar Rp15.500 per kilogram dari harga sebelumnya Rp14.700 per kilogram.

Dengan kondisi kenaikan harga beras di pasaran, para pedagang mengaku merasa kesulitan untuk mendapatkan keuntungan, apalagi kualitas beras kurang bagus sehingga permintaan konsumen terhadap bahan pangan itu turun.

"Saya pun hanya ambil untung cuma Rp500 per kilogram. Saat ini, saya hanya menyediakan beras kualitas premium dengan harga yang sudah cukup tinggi dari distributor beras," katanya.

Baca juga: Bulog OP beras di Pasar Candiroto Temanggung

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024